Zulkarnain, Zulkarnain and Neliyati, Neliyati and Lizawati, Lizawati (2013) PERCEPATAN PENGEMBANGAN DURIAN UNGGUL (Durio zibethinus Murr. cv. Selat) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN: PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PROLIFERASI KALUS DARI EKSPLAN DAUN MUDA. In: Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Dekan Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat Tahun 2013, 19 - 20 Maret 2013, Pontianak, Kalimantan Barat.
Text
Percepatan Pengembangan Durian Unggul - Repository.pdf Download (1MB) |
Abstract
Durian Selat merupakan salah satu Buah Unggul Tropika yang memiliki bernilai ekonomi tinggi karena memiliki cita rasa manis dan tekstur daging buah halus tidak berserat dengan aroma tidak terlampau tajam. Hingga saat ini pengembangan durian Selat masih mengandalkan bibit yang berasal dari biji atau hasil penyetekan dan penyambungan. Metoda perbanyakan demikian memiliki keterbatasan dalam hal jumlah bahan induk dan juga jumlah progeni yang dihasilkan, di samping karakter anak yang belum tentu sama dengan induknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, upaya yang dapat ditempuh adalah memanfaatkan teknik kultur jaringan tanaman yang telah banyak digunakan untuk pengadaan bibit berbagai tanaman, dan telah terbukti sangat menguntungkan secara ekonomis. Sehubungan dengan itu, penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan satu paket teknologi yang efisien dalam menghasilkan bibit durian Selat secara massal, cepat dan seragam. Penelitian ini terdiri atas 2 tahap percobaan, yaitu induksi proliferasi kalus dan induksi sifat-sifat embriogenik dari kalus yang diproliferasikan. Pada tahap induksi kalus dilakukan uji terhadap sumber eksplan, yaitu daun muda dan tangkai daun yang dikulturkan pada medium WPM dengan berbagai konsentrasi Pikoram + BAP dan 2,4-D + TDZ. Dari percobaan ini diperoleh jenis eksplan yang responsif dan kombinasi zat pengatur tumbuh yang efektif untuk induksi kalus. Kalus yang terbentuk selanjutnya disubkulturkan pada medium dengan komposisi zat pengatur yang sama namun dilengkapi dengan berbagai konsentrasi asam amino untuk menginduksi munculnya sifat-sifat embriogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proliferasi kalus dipengaruhi oleh macam dan takaran serta kombinasi auksin dan sitokinin yang diberikan ke dalam medium kultur, 2) Pikloram 3,0 mgL-1 tanpa BAP dan 2,4-D 4,0 mgL-1 + TDZ 1,0 mgL-1 mampu mendorong terjadinya proliferasi kalus pada eksplan yang dikulturkan, dan 3) kalus yang diregenerasikan memperlihatkan karakteristik yang sama, namun ciri-ciri embriogenik belum terlihat meskipun diperkirakan sudah ada tanda-tanda yang mengarah pada sifat-sifat embriogenik.
Type: | Conference (Paper) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) S Agriculture > SB Plant culture |
Depositing User: | Zulkarnain |
Date Deposited: | 13 Dec 2018 01:21 |
Last Modified: | 13 Dec 2018 01:21 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/6332 |
Actions (login required)
View Item |