FRANSISKA, ADITYA (2024) UJI KESESUAIAN BERKAS SINAR X DIRUMAH SAKIT BHAYANGKARA JAMBI. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (70kB) |
![]() |
Text
BAB 1 (1).pdf Download (262kB) |
![]() |
Text
BAB 5 (1).pdf Download (66kB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (160kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (239kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI REVISIAN ADITYA-F1C319021.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
halaman pengesahan .pdf Download (134kB) |
Abstract
Pemeriksaan radiologi merupakan salah satu layanan di bidang medis yang penting untuk diagnosa dan terapi suatu penyakit. Salah satu pengujian dilakukan dengan menggunakan sinar-x, yang hasil keluaran pemeriksaan berupa citra radiografi. Berdasarkan KEMENKES NO. 1250 tahun 2009 tentang kendali mutu peralatan diagnostik metode pengujian kolimator menggunakan metode collimator test tool dengan ditetapkan batas geser kolimator sebesar ≤ 2% dari FFD (Focus Film Distance) yang digunakan. Metode yang digunakan ada dua yaitu collimator test tool dan beam aligment dan metode koin. Metode dengan menggunakan koin adalah salah satu cara sederhana untuk memperkirakan dosis radiasi yang diterima oleh pasien selama pemeriksaan sinar-X. Pada uji illuminance terdapat 4 kuadran, dimana pada setiap kuadran dilakukan empat kali pengulangan. Pada kuadran pertama didapatkan hasil 137,5 LUX, paada kuadran kedua didapatkan hasil 192 LUX, pada kuadran ketiga didapatkan hasil 207,5 LUX dan pada kuadran keempat didapatkan hasil 160,25 LUX. Berdasarkan penelitian diatas pada bulan Agustus, September, dan Oktober Tujuan pengujian kolimator adalah untuk mengetahui kesesuaian luas lapang kolimator dengan luas lapang berkas sinar-X dengan batas toleransi 2 % dan dari penelitian ini sesuai dengan PERKA BAPETEN Dengan hasil nilai LUX berkisar dari yang kecil pada bulan September 167 sampai bulan Oktober dengan nilai tertinggi 199. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil dari pengukuran setelah dilakukan pengujian dengan FFD dan dilakukan dengan 3 kali percobaan pada pesawat sinar-X tersebut hasil yang didapatkan untuk FFD 80 didapatkan hasil 0,47 cm percobaan ke 2 didapatkan hasil 0,66 cm ketiga 1,13 cm. Pada sumbu horizontal maupun sumbu vertical menunjukkan ketidaksesuaian atau pergeseran, namun pada sumbu horizontal masih dlam batas toleransi yang di tetapkan yaitu ≤ 2% FFD. Nilai penyimpangan ΔX+ΔY dari ketiga pengujian tersebut masih dibawah toleransi yang ditetapakan yaitu ≤ 3% FFD. Hasil dari penelitian uji shutter maka peneliti menerima dugaan bahwa terdapat kebocoran celah (shutter) kolimator pesawat sinar-X diagnostik yang dibuktikan dengan adanya penghitaman pada film radiografi. Sesuai ketetapan MENKES RI No.1250 Tahun 2009 bahwasannya penilaian celah (shutter) dimyatakan efisien apabila tidak ada efek kebocoran radiasi atau penghitaman.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > LA History of education L Education > LE Individual institutions (America except United States) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika |
Depositing User: | Fransiska |
Date Deposited: | 14 May 2024 07:06 |
Last Modified: | 14 May 2024 07:06 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/63560 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |