Fase perkecambahan dan pertumbuhan biji putat (Baringtonia acutangula (L) Gaerten) Di Desa Tanjung Lanjut Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi

Laila Yulva, Pinanda Fase perkecambahan dan pertumbuhan biji putat (Baringtonia acutangula (L) Gaerten) Di Desa Tanjung Lanjut Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi. Biosaintropis.

[img] Text
REVISI SKRIPSI NANDA BARU LAGI-1-49.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
1000115562.pdf

Download (40kB)
[img] Text
1000115554.pdf

Download (120kB)
[img] Text
ABSTRAK Skripsi Pinanda (F1C418006).pdf

Download (134kB)
[img] Text
BAB I Skripsi Pinanda (F1C418006).pdf

Download (154kB)
[img] Text
BAB 5 Skripsi Pinanda (F1C418006).pdf

Download (97kB)
[img] Text
DAPUS Skripsi Pinanda (F1C418006).pdf

Download (140kB)

Abstract

Tumbuhan putat atau Barringtonia acutangula merupakan tumbuhan berpohon yang tingginya dapat mencapai 5,5 m dan memiliki diameter yang besar. Tumbuhan dari family Lecythidaceae ini merupakan tumbuhan tropis yang tumbuh didaerah berair seperti sepanjang aliran Sungai, rawa rawa air tawar maupun daerah mangrove yang asin. Di Indonesia Tumbuhan Putat banyak ditemukan di provinsi Jambi tepatnya di Danau Tangkas Yang terletak di Desa Tanjung Lanjut. Tumbuhan Putat sendiri memiliki banyak manfaat baik secara ekonomis maupun ekologis. Selain menjadi daya tarik wisata karena keindahan bunganya, daun tumbuhan putat juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan teh putat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengamatan mengenai fase pertumbuhan dari biji putat di Kawasan Danau Tangkas menggunakan metode observasi kualitatif yang dilakukan dengan membuat deskripsi secara detail dan sistematis mengenai fase pertumbuhan dari biji putat. pengamatan dilakukan dengan mengambil sampel buah dari 3 pohon putat yang kemudian akan dibagi menjadi dua perlakuan ya itu penyemaian media alami dan buatan. Pada penyemaian media alami biji ditempatkan pada perangkap buah yang diikatkan pada batang pohon putat sehingga biji tetap berada diperairan danau, sedangkan pada metode buatan biji putat ditanam pada poliybag yang telah diisi dengan tanah dan dilakukan penyiraman dua kali sehari untuk menjaga kelembaban tanah yang menjadi media tanam. Sampel biji yang berhasil tumbuh (berkecambah) akan diamati pertumbuhannya dan dilakukan pengukuran tinggi tunas dan jumlah daun yang tumbuh. Dalam hasil penelitian didapatkan 14 biji putat yang tumbuh (berkecambah) pada biji yang ditanam pada media buatan sedangkan pada biji yang disemai pada alami tidak didapatkan biji yang berkecambah.

Type: Article
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QH Natural history
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Q Science > QK Botany
Depositing User: YULVA
Date Deposited: 17 May 2024 08:35
Last Modified: 17 May 2024 08:35
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/63870

Actions (login required)

View Item View Item