Maulina, Fitria (2024) UJI EFEK ANTIPIRETIK FRAKSI ETANOL DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus). S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
cover.pdf Download (235kB) |
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (226kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (355kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (186kB) |
![]() |
Text
daftar pustaka.pdf Download (458kB) |
![]() |
Text
halaman pengesahan.pdf Download (160kB) |
![]() |
Text
Skripsi Full.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang: Demam adalah suatu kondisi dimana suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh normal (36-37°C), biasanya disebabkan oleh suatu gangguan kesehatan. Swamedikasi merupakan suatu tindakan mengobati diri sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter. Salah satu bentuk swamedikasi yaitu dengan memanfaatkan obat tradisional yang berkhasiat berasal dari tumbuhan. Tanaman yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah tanaman sungkai (Peronema canescens Jack). Senyawa kimia yang dapat digunakan sebagai antipiretik adalah flaconoid, alkaloid, tanin dan saponin. Metode: Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas antipiretik fraksi etanol daun sungkai terhadap mencit putih jantan dalam tiga variasi dosis yaitu 250, 500, dan 750 mg/KgBB mencit. Kemudian digunakan paracetamol pada kelompok kontrol positif. Pada penelitian ini digunakan pepton 10% sebagai penginduksi demam pada mencit yang diberikan secara peroral kemudian diberi fraksi etanol daun sungkai secara peroral. Pengukuran suhu rektal dilakukan setiap interval waktu 30 menit, dan pengukuran dilakukan hingga waktu ke 180 menit setelah pemberian perlakuan secara oral. Result: Pada semua variasi dosis fraksi etanol terjadinya penurunan suhu tubuh dari demam yang artinya memiliki efek sebagai antipiretik dengan perbandingan kontol positif paracetamol dan kontrol negatif Na-cmc. Conclusion: Semua kelompok mengalami penurunan suhu demam, kecuali kelompok kontrol negatif. Namun, dosis yang terbaik sebagai antipiretik dari semua dosis kelompok fraksi adalah dosis fraksi etanol daun sungkai 750 mg/KgBB dan diikuti dengan dosis 500 mg/KgBB dan 250 mg/KgBB. Keywords: antipiretik, fraksi, pepton, sungkai
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | antipiretik, fraksi, pepton, sungkai |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Farmasi |
Depositing User: | MAULINA |
Date Deposited: | 30 May 2024 04:23 |
Last Modified: | 30 May 2024 04:23 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/64183 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |