Farhan, Annisa (2024) Analisis Spasial Kejadian Diabetes Melitus di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2018). S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (125kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (105kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (34kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (65kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (121kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (255kB) |
Abstract
ABSTRAK Latar Belakang: Prevalensi diabetes di Indonesia mengalami peningkatan, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sebesar 1,5%, meningkat pada tahun 2018 menjadi 2.0% penderita diabetes menurut diagnosis dokter pada penduduk semua umur. Studi spasial mengenai DM sebelumnya sudah banyak dilakukan di beberap negara, termasuk Indonesia, namun belum ada penelitian spasial DM yang dilakukan pada 514 kab/kota di Indonesia. Tujuan penelitian mengetahui gambaran prevalensi DM, mengetahui autokorelasi spasial merokok, aktifitas fisik, obesitas dan konsumsi makanan manis dengan prevalensi DM di Indonesia pada tingkat kabupaten kota. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksploratif dengan desain ekologi menggunakan data agregat dari Laporan Riset Kesehatan Dasar 2018 dengan uji Global Moran’s dan Local Indicator of Saptial Autocorellation (LISA) dan dilakukan di Indonesia dengan sampel 514 kabupaten/kota. Hasil: Hasil penelitian Ini terdapat 172 kabupaten/kota berada pada kategori tinggi. Hasil analisis autokorelasi spasial secara global menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi spasial positif prevalensi DM di Pulau Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan, Bali NTT NTB dan Jawa. Hasil bivariat LISA menunjukkan adanya autokorelasi spasial positif antra kurangnya aktifitas fisik dengan prevalensi DM di Pulau Bali NTT NTB Papua dan Kalimantan. autokorelasi spasial positif antara konsumsi rokok dengan prevalensi DM di Pulau Bali NTT NTB. autokorelasi spasial positif antara obesitas dengan prevalensi DM di Pulau Bali NTT NTB, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. autokorelasi spasial positif antara konsumsi makanan manis dengan prevalensi DM di Pulau Bali NTT NTB, Papua dan Sumatera. Kesimpulan: Terdapat 172 wilayah kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki prevalensi DM tinggi. Terdapat 55 kab/kota yang menjadi wilayah hotspot prevalensi DM di Indonesia sehingga dapat dijadikan wilayah prioritas intervensi dalam upaya pencegahan dan pengendalian. Kata Kunci: Autokorelasi, Global Moran’s, LISA, Diabetes Melitus, Indonesia
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Autokorelasi, Global Moran’s, LISA, Diabetes Melitus, Indonesia |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Farhan |
Date Deposited: | 07 Jun 2024 07:41 |
Last Modified: | 27 Jun 2024 08:26 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/64370 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |