Modifikasi Residu Bauksit (Red Mud) Kalimantan Barat dengan Magnesium Oksida Sebagai CO2 Capture

Nurhartanty, Putri Ageng (2024) Modifikasi Residu Bauksit (Red Mud) Kalimantan Barat dengan Magnesium Oksida Sebagai CO2 Capture. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Skripsi Full_Putri Ageng Nurhartanty_F1C120017.pdf

Download (3MB)
[img] Text
Cover_Putri Ageng Nurhartanty_F1C120017.pdf

Download (115kB)
[img] Text
Halaman Pengesahan_Putri Ageng Nurhartanty_F1C120017.pdf

Download (214kB)
[img] Text
Abstrak_Putri Ageng Nurhartanty_F1C120017.pdf

Download (113kB)
[img] Text
Bab I_Putri Ageng Nurhartanty_F1C120017.pdf

Download (147kB)
[img] Text
Bab V_Putri Ageng Nurhartanty_F1C120017.pdf

Download (112kB)
[img] Text
Daftar Pustaka_Putri Ageng Nurhartanty_F1C120017.pdf

Download (129kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

CO2 Capture atau penangkap karbon dioksida merupakan implementasi program CCS/CCUS yang masih terus dikembangkan. Residu bauksit (red mud) sebagai limbah hasil pengolahan bauksit menjadi alumina memiliki potensi sebagai material penangkap karbon dioksida walaupun perlu dilakukan beberapa perbaikan agar meningkatkan kapasitas adsorpsinya. Modifikasi yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan menambahkan magnesium oksida ke dalam residu bauksit (red mud) karena magnesium oksida secara teoritis mampu bereaksi dengan karbon dioksida membentuk garam karbonat. Penelitian ini memodifikasi residu bauksit (red mud) yang berasal dari Kalimantan Barat dengan menambahkan magnesium oksida secara wet-mixing. Variasi didasarkan pada banyaknya magnesium oksida yang ditambahkan sehingga akan didapat komposisi optimumnya. Pengujian kapasitas adsorpsi karbon dioksida dilakukan dengan menggunakan instrumen Temperature Programmed Desorption-CO2 dan didapatkan hasil bahwa RM-MgO (1:1) memiliki kapasitas adsorpsi terbesar dibandingkan dengan variasi lainnya, yaitu sebesar 32,8284 mg/g. Karakterisasi material dilakukan dengan Surface Area Analyzer (SAA) dengan hasil luas permukaannya sebesar 55,5406 m2/g, X-Ray Diffraction (XRD) dengan fasa kristal yang terbentuk adalah Hematite, Quartz dan Periclase, X-Ray Fluorescence (XRF) yang didominasi oleh senyawa MgO (47,90%) dan Fe2O3 (14,50%), dan Scanning Electron Microscope (SEM) dengan morfologinya yang terbentuk agregat.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia
Depositing User: NURHARTANTY
Date Deposited: 11 Jun 2024 02:43
Last Modified: 11 Jun 2024 02:43
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/64922

Actions (login required)

View Item View Item