STUDI IN SILICO SENYAWA TURUNAN PERONEMIN C1 DARI DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) SEBAGAI IMUNOMODULATOR

Arum, Dewi (2024) STUDI IN SILICO SENYAWA TURUNAN PERONEMIN C1 DARI DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) SEBAGAI IMUNOMODULATOR. S1 thesis, Kimia.

[img] Text
SKRIPSI FULL_DEWI ARUM_F1C120003.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
1. Cover.pdf

Download (129kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (334kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (113kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (141kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (106kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (222kB)

Abstract

Kandungan metabolit sekunder pada daun sungkai dapat membantu fungsi homeostasis pada tubuh. Daun sungkai mengandung senyawa furano terpenoid tipe klerodan (clerodane). Alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid, fenolik, dan saponin. Dari ekstrak aseton daun sungkai menghasilkan senyawa peronemin (A2, A3, B1, B2, B3, C1 dan D1), sitosterol, isopropanol, fitol, terpenoid, dan flavonoid. Senyawa peronemin merupakan kelompok dari turunan terpenoid. Senyawa peronemin merupakan senyawa kelompok terpenoid. Modifikasi pada senyawa peronemin dilakukan dengan cara glikosilasi yaitu sejenis modifikasi molekul gula. Terkait uji in silico pada penelitian sebelumnya terhadap tujuh senyawa peronemin diujikan aktivitasnya sebagai imunomodulator dengan menggunakan reseptor berupa sitokin IL-6 dan TNF-α didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa energi ikat (Binding Affinity), konstanta inhibisi, dan interaksi asam amino peronemin C1 terhadap reseptor IL-6 dan TNF-α terbaik adalah (-7,19 kkal/mol; 5,39 nM; Arg 179, Arg 182, Gln 175) , dan (-8,86 kkal/mol; 320,42 nM; Tyr 119, Tyr 59, dan Gly 121). Dari hasil penelitian tersebut senyawa peronemin C1 memiliki hasil yang baik sebagai imunomodulator. Dari hasil tersebut akan dilakukan modifikasi pada senyawa peronemin C1 dengan cara menambahkan aglikon (gugus gula) yang diduga dapat meningkatkan bioavailabilitas dan menurunkan toksisitas suatu senyawa Metode penelitian berupa skrining senyawa uji, uji HKSA, Molecular Docking, dan prediksi ADMET. Uji HKSA terhadap senyawa modifikasi peronemin dengan menggunakan beberapa deskriptor yang dianalisis dengan program IBM SPSS. Selanjutnya dilakukan skrining senyawa sebagai karakterisasi awal senyawa uji dengan syarat memenuhi kaidah Lipinski dengan menggunakan webserver SwissADME. Proses docking dilakukan dengan menggunakan senyawa modifikasi peronemin C1 yang ditambatkan dengan menggunakan makromolekul (reseptor target) IL-10, IL-2. IFN-γ dan TGF-β. Analisis prediksi ADMET dengan menggunakan beberapa webserver yaitu SWISSADME, PreADMET dan admetSAR Hasil penelitian menunjukkan uji HKSA pada senyawa modifikasi peronemin C1 mendapatkan hasil yang baik untuk memprediksi aktivitas senyawa baru dimana hasil yang diperoleh sebesar R2 = 0.9992. Pada hasil penambatan molekul senyawa modifikasi peronemin C1 dengan menggunakan reseptor IL-10 dan IFN-γ menghasilkan energi bebas pengikatan terbaik pada senyawa Peronemin C1 dengan nilai -2.31 dan -2.42 kkal/mol. Sedangkan IL-2 dan TGF-β menghasilkan nilai bebas pengikatan terbaik pada senyawa modifikasi (xylose) dengan nilai -7.01 dan -8.33 kkal/mol. Hasil prediksi toksisitas pada senyawa modifikasi peronemin C1 berada pada kategori III dan IV yang dapat dinyatakan bahwa senyawa modifikasi peronemin C1 tergolong aman

Type: Thesis (S1)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Depositing User: Arum
Date Deposited: 24 Jun 2024 03:54
Last Modified: 24 Jun 2024 03:54
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/65588

Actions (login required)

View Item View Item