Formulasi Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstrak Daun Sungkai (Peronema canescens Jack.) dengan Red Palm Oil (RPO) Sebagai Kandidat Imunomodulator

Natasya, Dian (2024) Formulasi Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Ekstrak Daun Sungkai (Peronema canescens Jack.) dengan Red Palm Oil (RPO) Sebagai Kandidat Imunomodulator. S1 thesis, Kimia.

[img] Text
Skripsi_Dian Natasya.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (86kB)
[img] Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (329kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (143kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (153kB)
[img] Text
Bab V Kesimpulan.pdf

Download (137kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (217kB)

Abstract

Tumbuhan sungkai (Peronema canescens Jack.) diketahui merupakan kelompok tumbuhan yang telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif pengobatan secara tradisional. Pemanfaatan ekstrak daun sungkai digunakan sebagai antiinflamasi, antibakteri, antiplasmodium, antipiretik, dan antihiperurisemia. Sungkai mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid, fenolik dan saponin. Selain itu sungkai juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai imunostimulator atau sebagai peningkat imunitas tubuh. Namun, belum ada studi empiris yang meneliti tentang pemanfaatan ekstrak daun sungkai dalam bentuk formulasi nanoemulsi sebagai kandidat imunomodulator. Tujuan penelitian untuk memformulasikan nanoemulsi ekstrak daun sungkai dengan Red Palm Oil (RPO) sebagai kandidat imunomodulator terhadap mencit. Metode dalam penelitian ini berupa ekstraksi daun sungkai, pembuatan formulasi nanoemulsi, karakterisasi nanoemulsi, pengujian aktivitas antioksidan dan uji in-vivo imunomodulator. Nanoemulsi dibuat dalam 4 variasi formulasi (F1, F2, F3, F4) dengan perbedaan konsentrasi ekstrak daun sungkai yang digunakan. Formulasi nanoemulsi terdiri dari ekstrak etanol daun sungkai, fasa minyak, surfaktan, ko-surfaktan, emulsifier dan fasa air. Nanoemulsi kemudian dikarakterisasi secara fisiko-kimia berupa uji organoleptik, uji tipe nanoemulsi, uji stabilitas fisik, uji persen transmitan, uji ukuran partikel, nilai indeks polidispersitas, uji zeta potensial dan uji densitas. Nanoemulsi kemudian dilakukan uji antioksidan untuk mengetahui aktivitas antioksidan yang terdapat dalam ekstrak yang telah terlarut menjadi sediaan nanoemulsi. Hasil formulasi di uji secara in vivo imunomodulator dengan menggunakan hewan percobaan mencit sebanyak 24 ekor yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok perlakuan. Berdasarkan karakterisasi terhadap nanoemulsi, diperoleh hasil nanoemulsi yang jernih, berwarna kuning, dan bersifat stabil karena tidak terdapat pemisahan fase yang terjadi. Nanoemulsi yang diperoleh termasuk tipe Oil in Water (O/W) dengan nilai persen transmitan tertinggi pada F1. Berdasarkan pengukuran partikel dan zeta potensial yang telah dilakukan, F1 dan F3 memiliki ukuran partikel yg lebih kecil dibandingkan dengan F2. Aktivitas antioksidan nanoemulsi hasil formulasi ekstrak daun sungkai dengan Red Palm Oil yang dimiliki F1 lebih kuat dibandingkan dengan F2 dan F3. Sehingga, berdasarkan karakterisasi tersebut, dilakukan uji imunomodulator terhadap mencit dan diperoleh bahwa formulasi nanoemulsi (F1, F2, F3) efektif sebagai imunomodulator dengan meningkatnya jumlah leukosit pada mencit sesuai dengan semakin meningkatnya konsentrasi ekstrak yang terkandung dalam nanoemulsi dengan dosis yang paling efektif dimiliki oleh F3 yaitu 0,106 mL/g BB mencit. Kata Kunci : Imunomodulator, Nanoemulsi, Sungkai

Type: Thesis (S1)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia
Depositing User: Natasya
Date Deposited: 24 Jun 2024 03:54
Last Modified: 24 Jun 2024 03:54
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/65593

Actions (login required)

View Item View Item