Analisis Keberlanjutan Program Pelepasliaran Orangutan Sumatera (Pongo Abelii L.) Di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh Provinsi Jambi

Ambarita, Darmanto and Syarifuddin, Hutwan and Hamzah, Hamzah (2024) Analisis Keberlanjutan Program Pelepasliaran Orangutan Sumatera (Pongo Abelii L.) Di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh Provinsi Jambi. JURNAL PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, 7 (1). pp. 63-75. ISSN ISSN : 2622-2310

[img] Text
35263-Article Text-103855-1-10-20240626-Darmanto, Hutwan Syarifuddin, Hamzah.pdf

Download (448kB)

Abstract

Bentang Alam Bukit Tiga Puluh merupakan hutan tropis dataran rendah yang terletak di pusat pulau Sumatera, saat ini merupakan salah satu kawasan yang penting bagi konservasi tumbuhan dan satwa liar salah satunya yaitu Orangutan Sumatera (Pongo abelli L.). Keberadaan Orangutan di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh diawali pada tahun 2000 dimana kawasan ekosistem Bukit Tiga Puluh diusulkan untuk menjadi wilayah reintroduksi orangutan oleh Sumatran Orangutan Conservation Program (SOCP) karena wilayah ini diperkirakan masih merupakan habitat yang sangat potensial bagi orangutan. Saat ini, Bentang Alam Bukit Tiga Puluh sebagai habitat orangutan sumatera mendapat berbagai tekanan yang menimbulkan permasalahan berupa kegiatan illegal logging, jual beli lahan, perambahan dan kebakaran hutan sehingga mengakibatkan terfragmentasinya habitat satwa liar yang ada di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis status keberlanjutan dan menganalisis atribut-atribut sensitif (leverage analysis) pada keberlanjutan program pelepasliaran orangutan sumatera (Pongo abelii L.) di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh. Analisis dilakukan dengan metode RAPFISH dengan empat dimensi yaitu dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan kelembagaan yang selanjutnya divalidasi dengan metode Monte Carlo, penentuan nilai stress dan nilai R 2 . Untuk penentuan atribut sensitif dilakukan dengan menggunakan analysis leverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan program pelepasliaran Orangutan Sumatera (Pongo Abelii L.) Di Bentang Alam Bukit Tiga Puluh pada dimensi ekologi dan ekonomi cukup berkelanjutan, namun pada dimensi sosial dan kelembagaan berada pada status kurang berkelanjutan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa dari total 36 atribut yang digunakan, teridentifikasi 13 atribut sensitif yang mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan program pelepasliaran orangutan sumatera.

Type: Article
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Pascasarjana > Ilmu Lingkungan
Depositing User: Syarifuddin
Date Deposited: 04 Jul 2024 03:20
Last Modified: 04 Jul 2024 03:20
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/66308

Actions (login required)

View Item View Item