Prasetio, Prasetio (2024) PENGARUH PUPUK HAYATI MIKORIZA DAN NPK 16:16:16 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH (Capsicum annuum L.). S1 thesis, Agroekoteknologi.
![]() |
Text
FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (6MB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (6MB) |
Abstract
PENGARUH PUPUK HAYATI MIKORIZA DAN NPK 16:16:16 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) (Prasetio di bawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Zulkarnain, M.Hort.Sc., CIQaR., CIQnR. dan Ibu Dr. Ir. Eliyanti, M.Si.) Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan nasional dengan daya adaptasi dan nilai ekonomi tinggi. Tanaman cabai merah kaya akan nutrisi. Termasuk protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C, B1 dan B2 yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh (Topan, 2008). Data Badan Pusat Statistik (2022) menunjukkan peningkatan signifikan produksi dan luas panen cabai merah di Provinsi Jambi dari tahun ke tahun, dengan luas panen tertinggi pada 2018 (6.018 ha) dan terendah pada 2020 (4.375 ha). Produksi cabai merah mencapai puncaknya pada 2022 (93.664 ton), sedangkan produktivitasnya juga meningkat, mencapai 16,67 ton ha-1 pada tahun yang sama. Faktor penting dalam budidaya cabai merah adalah kesuburan tanah ultisol di Provinsi Jambi, yang memerlukan pengelolaan baik dengan pupuk organik dan anorganik untuk hasil optimal. Upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah melibatkan pemupukan baik dengan menggunakan pupuk organik dan anorganik. Pupuk hayati mikoriza dan pupuk NPK 16:16:16 menjadi solusi dalam meningkatkan unsur hara dan hasil tanaman. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi pada ketinggian 35 mdpl dari Desember 2023 hingga April 2024. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor: dosis pupuk hayati mikoriza (M) dan konsentrasi pupuk NPK 16:16:16 (P). Setiap unit percobaan berukuran 2 x 1 m dengan jarak tanam 50 x 50 cm, terdiri dari 20 perlakuan dan 3 kali ulangan, total 60 unit percobaan. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, tinggi dikotom, diameter batang, diameter tajuk, umur mulai berbunga, jumlah bunga per tanaman, umur mulai berbuah, umur panen, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, panjang buah, diameter buah dan infeksi akar mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara berbagai pemberian pupuk hayati mikoriza dan berbagai pupuk NPK 16:16:16 terhadap umur mulai berbuah, jumlah bunga per tanaman, umur mulai berbuah, umur panen, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan panjang buah, namun tidak terjadi interaksi pada tinggi tanaman, tinggi dikotom, diameter batang, diameter tajuk dan infeksi akar mikoriza. Pemberian pupuk hayati mikoriza 800 kg ha-1 dan pupuk NPK 16:16:16 75% menunjukkan pertumbuhan dan hasil terbaik pada cabai merah terhadap semua variabel penelitian.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | Prasetio |
Date Deposited: | 04 Jul 2024 03:44 |
Last Modified: | 04 Jul 2024 03:46 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/66340 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |