Putriana, Tike (2024) Tradisi Bajapuik Dan Uang Hilang Pada Pernikahan Masyarakat Perantauan Persatuan Keluarga Daerah Pariaman Desa Purwasari Bungo 1989-2021. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (184kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (619kB) |
![]() |
Text
BAB VI.pdf Download (191kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (36kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (430kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING.pdf Download (495kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI_Tike.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Tike Putriana. 2024. Tradisi Bajapuik Dan Uang Hilang Pada Pernikahan Masyarakat Perantauan Persatuan Keluarga Daerah Pariaman Desa Purwasari Bungo 1989-2021. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (1) Drs Budi Purnomo, M.Hum.,M.Pd. (2) Yoan Mareta, S.Pd.,M.Pd. Kata Kunci: Tradisi Bajapuik dan Uang Hilang, Persatuan Keluarga Daerah Pariaman, Perantauan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai awal mula, tata cara, nilai karakter hingga eksistensi dari tradisi bajapuik dan uang hilang pada pernikahan masyarakat perantauan persatuan keluarga daerah pariaman desa purwasari bungo 1989-2021. Penelitian ini dilakukan di desa Purwasari kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo pada Januari 2024 khususnya pada masyarakat perantauan persatuan keluarga daerah Pariaman. Metode yang digunakan pada penyusunan skripsi ini ialah metode penelitian sejarah yang meliputi langkah-langkah kegiatan heuristik, kritik sumber, interpretasi serta historiografi. Hasil penelitian menunjukan 1) Awal mula tradisi bajapuik dan uang hilang diawali dengan berdirinya organisasi kemasyarakatan perantauan persatuan keluarga daerah Pariaman pada 15 januari 1989 di desa Purwasari bungo sehingga membawa tradisi bajapuik dan uang hilang kemudian dipakaikan oleh masyarakat Pariaman yang menikah dengan sesama suku Pariaman. 2) Tata cara pelaksanaan tradisi bajapuik dan uang hilang pada pernikahan masyarakat perantauan persatuan keluarga daerah Pariaman di desa Purwasari Bungo yaitu dengan urutan dari maantan asok, maaantan tando, duduk ninik mamak, manjampuik marapulai dan yang terakhir baralek. 3) Nilai karakter yang terkandung dalam tradisi ini yaitu nilai karakter religi, nilai karakter kekerabatan dan organisasi, nilai karakter kerja keras dan nilai karakter sosial. 4) Eksistensi dari tradisi bajapuik dan uang hilang pada pernikahan masyarakat perantauan persatuan keluarga daerah Pariaman di desa Purwasari Bungo masih tetap eksis dan dilaksanakan hingga saat saat ini, meskipun untuk uang hilang sudah tidak dianjurkan untuk dilaksanakan namun masih banyak masyarakat yang tetap menjalankan tradisi uang hilang tersebut. Dari hasil penelitian ini disarankan agar pemberian uang japuik serta uang hilang dirundingkan dengan persetujuan dari kedua belah pihak sehingga pihak perempuan tidak merasa keberatan dan tradisi bajapuik dan uang hilang dapat tetap dilaksanakan oleh masyarakat perantauan persatuan keluarga daerah Pariaman. ABSTRACT tike Putriana . 2024. Bajapuik Traditions and Money Lost at Weddings of Overseas Community Family Associations, Pariaman Region, Purwasari Bungo Village 1989-2021. Thesis, History Education Study Program, FKIP Jambi University, Supervisor: (1) Drs Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd. (2) Yoan Mareta, S.Pd., M.Pd. Keywords: Bajapuik Tradition and Lost Money, Pariaman Regional Family Association, Overseas. This research aims to explain the beginnings, procedures, character values and existence of the bajapuik tradition and money lost in marriages of overseas community family unions in the Pariaman area, Purwasari Bungo village 1989-2021. This research was conducted in Purwasari village, Pelepat Ilir sub-district, Bungo Regency in January 2024, especially in the overseas community of family associations in the Pariaman area. The method used in preparing this thesis is the historical research method which includes heuristic activity steps, source criticism, interpretation and historiography. The results of the research show 1) The beginning of the bajapuik tradition and lost money began with the establishment of the overseas community organization Family Unity in the Pariaman area on January 15 1989 in the village of Purwasari Bungo, thus carrying the bajapuik tradition and lost money which was then used by the Pariaman people who married members of the Pariaman tribe. 2) The procedure for implementing the bajapuik tradition and money lost at the wedding of the overseas community of family unity in the Pariaman area in Purwasari Bungo village is in the order of maantan asok, maaantan tando, sitting ninik mamak, manjampuik marapulai and finally baralek. 3) The character values contained in this tradition are religious character values, kinship and organizational character values, hard work character values and social character values. 4) The existence of the bajapuik tradition and lost money at weddings of overseas community family unions in the Pariaman area in Purwasari Bungo village still exists and is carried out to this day, although lost money is no longer recommended to be carried out, there are still many people who still carry out the tradition of lost money the. From the results of this research, it is recommended that the provision of japuik money and lost money be negotiated with the agreement of both parties so that women do not object and the tradition of bajapuik and lost money can continue to be carried out by the overseas family unity community in the Pariaman area.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bajapuik Tradition and Lost Money, Pariaman Regional Family Association, Overseas |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | PUTRIANA |
Date Deposited: | 05 Jul 2024 02:36 |
Last Modified: | 05 Jul 2024 02:36 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/66443 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |