Yuda, Yuda (2024) PERUBAHAN BIROKRASI PEMERINTAHAN DI MUARA SABAK TAHUN 1948-1999. S1 thesis, Ilmu Sejarah.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (212kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI FIXX.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PERSETUJUAN DAN HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (246kB) |
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (187kB) |
![]() |
Text
bab 1.pdf Download (376kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (191kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (311kB) |
Abstract
ABSTRAK Yuda. 2024. Perubahan Birokrasi Pemerintahan di Muara Sabak tahun 1948-1999. Skripsi. Program Studi Ilmu Sejarah Jurusan Sejarah, seni dan Arkeologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi. Pembimbing. (I) Abd Rahman, S.Pd., M.A. (II) Nelly Indrayani, S.Hum., M.Hum. Muara Sabak merupakan daerah Jambi timur yang berbatasan dengan laut. Muara Sabak termasuk daerah perdagangan yang sangat maju tempo dulu. Namun birokrasi politik pemerintahan di Muara Sabak selalu dibawah kendali daerah lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan birokrasi pemerintahan Muara Sabak di bawah kewedanaan Kuala Tungkal ke Kabupaten Tanjung Jabung tahun 1948-1965. Mengetahui perkembangan pemerintahan Muara Sabak tahun 1965-1999. Penelitian ini adalah jenis penelitian sejarah. Ada empat tahap dalam kegiatan penelitian serta penulisan sejarah, yaitu: (1) Tahap heuristik, yaitu kegiatan menemukan dan menghimpun sumber, informasi dan jejak masa lampau. (2) Tahapan kritik yaitu identifikasi, uji kelayakan dan seleksi sumber. (3) Tahapan interpretasi yaitu berupa analisis dan sintesis (menyatukan fakta-fakta sejarah). (4) Tahapan historiografi, yaitu tahapan terakhir dari penelitian sejarah untuk dilakukan penulisan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwasanya Kecamatan Muara Sabak pernah berganti tiga kali birokrasi yakni bawahan Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Tanjung Jabung dan menuju otonomi sendiri dan menjadi Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Muara Sabak merupakan salah satu penghasil kelapa dan padi terbesar di Provinsi Jambi saat itu. Karena jalur darat terbatas, masyarakat Muara Sabak menggunakan sungai sebagai jalur utama. Selain itu awal terbentuknya Muara Sabak menjadi Ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki kondisi infrastruktur yang masih sangat minim. Muara Sabak yang akhirnya menjadi bagian Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Sasaran utama dalam perubahan birokrasi ini adalah untuk menyejahterahkan masyarakat Tanjung Jabung Timur. Perjuangan yang sangat panjang hingga terbentuknya Kabupaten Tanjung Jabung timur yang Pusat pemerintahan sementara Kabupaten Tanjung Jabung Timur kala itu menggunakan Kantor Kecamatan yang ada dengan kondisi yang jauh dari memadai. Letaknya di Kelurahan Muara Sabak. Semenjak menjadi otonomi sendiri pengurusan birokrasi di Muara Sabak akhirnya menjadi lebih mudah. Kata Kunci: Perubahan, Birokrasi, Muara Sabak
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | YUDA |
Date Deposited: | 08 Jul 2024 03:35 |
Last Modified: | 08 Jul 2024 03:35 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/66654 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |