Choiri, Ilham (2024) NANOEMULSI FITONUTRIENT RED PALM OIL (RPO) SEBAGAI AGEN IMUNOMODULATOR: FORMULASI, KARAKTERISASI, UJI IN SILICO, IN VITRO, DAN IN VIVO, SERTA ANALISIS TOKSISITAS. S1 thesis, UNIVERSITAS UNJA.
![]() |
Text
Abstrak Indo.pdf Download (407kB) |
![]() |
Text
Abstrak Inggris.pdf Download (430kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (141kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (98kB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (293kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (618kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (230kB) |
![]() |
Text
RIWAYAT HIDUP.pdf Download (400kB) |
![]() |
Text
PRAKATA.pdf Download (682kB) |
![]() |
Text
ILHAM CHOIRI_FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Red Palm Oil (RPO) merupakan produk turunan dari kelapa sawit (Elaeis guineensis Jaq) yang memiliki senyawa-senyawa potensial sebagai imunomodulator seperti karotenoid dan derivatnya, tokoferol, dan tokotrieol. RPO memiliki kelarutan yang rendah sehingga dalam penelitian ini RPO diformulasikan sebagai sediaan nanoemulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitasan nanoemulsi RPO sebagai agen imunomodulator melalui analisis penambatan molekul dan analisis aktivitas fagositosit sel makrofag terhadap bakteri Sthaphylococus aureus sceara invivo dan invitro. Penelitian dimulai dengan preparasi sediaan RPO dengan metode wet-degumming dan netralisasi, kemudian sediaan RPO diformulasikan menjadi nanoemulsi melalui variasi komposisi, formula yang didapatkan dikarakterisasi untuk dipilih 2 formula terbaik yang kemudian dilakukan uji toksisitas akut dengan pengamatan LD50, SGOT/SGPT dan makroskopis hati. Pengujian aktivitas imunomodulator dimulai secara in sillico dengan memilih 3 senyawa potensial yang akan ditambat dengan 3 reseptor terpilih, kemudian dilanjutkan uji in vivo melalui analisis aktivitas makrofag, dan terakhir uji in vivo melalui pengamatan pada hewan uji yang diberi perlakuan 14 hari dengan aspek laju bersihan karbon, indeks fagositosit, dan indeks organ limfoid. Pada formulasi dan karakterisasi didapatkan 2 fomulasi terbaik yaitu F3 dan F4 dengan indikasi sediaan stabil secara fisik, termodinamik, dan kinetik, memiliki ukuran 82,1 dan 84,2 dengan indeks polidipersitas 0,7 dan 0,39, % transmitan di atas 83,7% 90,6% serta nilai zet potensial sebesar -104.5mV dan -67.3mV. Berdasarkan hasil uji toksisitas sediaan formula F3 dan F4 serta RPO memiliki nilai LD50 > 3.000mg/kgBB serta tidak menunjukkan gejala toksik dan tidak menyebabkan peningkatan signifikan pada SGOT/SGPT. Secara in vitro formulasi nanoemulsi F4 1000ppm memiliki aktivitas makrofag paling tinggi sebesar 75,03%. Pada uji in vitro, analisis laju bersihan karbon menunjukkan F4 400mg/kgBB memiliki laju pembersihan karbon tercepat dengan konstanta sebesar 50,56%, sedangkan pada indeks fagositosit F4 400mg/kgBB juga memiliki aktivitas fagositosit tertinggi sebesar 85,47%, sedangkan pada indeks hati dan limpa tidak ada pengaruh signifikan pada pemberian uji terhadap kontrol negatif, sedangkan pada indeks timus kelompok RPO memiliki nilai indeks tertinggi dibanding kelompok lain dengan kelompok tertinggi pada dosis 100mg/kgBB sebesar 0,172%
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Red Palm Oil, Imunomodulator, Makrofag, fagositosit. |
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi |
Depositing User: | Ilham Choiri |
Date Deposited: | 15 Jul 2024 08:22 |
Last Modified: | 15 Jul 2024 08:22 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/67770 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |