Kajian Konduktivitas Hidrolik Tanah Gambut pada Berbagai Tinggi Muka Air Tanah di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur

Ilmi, Rozatul (2024) Kajian Konduktivitas Hidrolik Tanah Gambut pada Berbagai Tinggi Muka Air Tanah di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur. S1 thesis, UNIVERSITAS UNJA.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (113kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (284kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (187kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (30kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (317kB)
[img] Text
FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (452kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

ABSTRACT Land conversion into oil palm and areca nut plantations causes a decrease in the groundwater level, causing drought. Differences in groundwater levels also cause changes in peat properties. These changes in physical properties also affect hydraulic conductivity. The purpose of this study was to determine the hydraulic conductivity values at different shallow and deep groundwater levels. This study was conducted in peatlands in Katur Rahayu Village, Dendang District, East Tanjung Jabung Regency, Jambi Province. This study took three months to complete, from research preparation to survey. The results showed that the hydraulic conductivity values of shallow TMAT averaged 3.80–29.50 m/day higher or faster than the conductivity values of deep TMAT which ranged from 3.38 to 4.14 m/day lower. Another factor that affects conductivity is the nature of peat, such as peat maturity. As peat ages, its hydraulic conductivity slows down as the size of organic matter particles decreases and the organic matter content decreases or decreases. Research also shows that as peat ages, it becomes denser and as a result becomes less conductive. Keywords: Peat, Hydraulic Conductivity, Groundwater Level Konversi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit dan pinang menyebabkan penurunan muka air tanah sehingga menyebabkan kekeringan. Perbedaan ketinggian air tanah juga menyebabkan perubahan sifat gambut. Perubahan sifat fisik ini juga mempengaruhi konduktivitas hidrolik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai konduktivitas hidrolik pada muka air tanah dangkal dan dalam yang berbeda. Penelitian ini dilakukan di lahan gambut di Desa Katur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Penelitian ini memakan waktu tiga bulan untuk diselesaikan, mulai dari persiapan penelitian hingga survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konduktivitas hidrolik TMAT dangkal rata-rata 3,80–29,50 m/hari lebih tinggi atau lebih cepat dibandingkan nilai konduktivitas TMAT dalam yang berkisar 3,38 hingga 4,14 m/hari lebih rendah. Faktor lain yang mempengaruhi konduktivitas adalah sifat gambut, seperti kematangan gambut. Seiring dengan bertambahnya usia gambut, konduktivitas hidroliknya melambat seiring dengan mengecilnya ukuran partikel bahan organik dan berkurangnya atau berkurangnya kandungan bahan organik. Penelitian juga menunjukkan bahwa seiring dengan bertambahnya usia gambut, gambut menjadi lebih padat dan akibatnya menjadi kurang konduktif. Kata Kunci: Gambut, Konduktivitas Hidrolik, Tinggi Muka Air tanah

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Peat, Hydraulic Conductivity, Groundwater Level
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: ILMI
Date Deposited: 16 Jul 2024 03:38
Last Modified: 16 Jul 2024 03:39
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/67884

Actions (login required)

View Item View Item