Keanekaragaman Spesies Burung di Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Sebagai Materi Tamabahan Mata Kuliah Ekologi Umum

ONESIS, EKO Keanekaragaman Spesies Burung di Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Sebagai Materi Tamabahan Mata Kuliah Ekologi Umum. JURNAL Keanekaragaman Spesies Burung di Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Sebagai Materi Tamabahan Mata Kuliah Ekologi Umum.

[img] Text
COVER.pdf

Download (114kB)
[img] Text
halaman pengesahan.pdf

Download (261kB)
[img] Text
DAFTAR ISI .pdf

Download (165kB)
[img] Text
BAB 1 .pdf

Download (151kB)
[img] Text
BAB 5 .pdf

Download (85kB)

Abstract

ABSTRAK Onesis, Eko . 2018. Keanekaragaman Spesies Burung di Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin Sebagai Materi Tamabahan Mata Kuliah Ekologi Umum: Skripsi, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (1) Agus Subagyo, S,Si., M.Si. (2) Dr. Afreni Hamidah,S.Pt., M.Si. Kata Kunci: Burung, Keanekaragaman, Taman Hutan Raya Sulatan Thaha Syaifuddin Burung memiliki peran penting dalam ekosistem antara lain sebagai penyerbuk, pemencar biji, sekaligus pengendali hama. Pemantauan atau studi tentang jenis-jenis burung dianggap perlu dilakukan, sebagai salah satu upaya untuk melihat perubahan yang terjadi di suatu habitat. Kawasan Tahura diperkirakan menjadi salah satu ekosistem tempat tinggal beberapa jenis burung. Alih fungsi lahan hutan untuk keperluan terhadap pembangunan menjadi penyebab semakin berkurangnya habitat burung dan keanekaragaman jenisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis burung dan keanekaragaman jenis di kawasan Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin. Metode penelitian menggunakan dua metode penelitian yakni metode daftar jenis Mackinnon dan metode IPA (Index Point of Abundance). Metode daftar jenis Mackinnon digunakan untuk mengukur kekayaan jenis burung, diawali dengan membuat daftar jenis dengan mencatat setiap jenis yang baru sampai jumlah jenis yang ditemukan sebelumnya tercatat. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis dan kelimpahan relatif burung, digunakan metode IPA (Index Point of Abundance). Pengamatan burung dilakukan pada pagi hari pukul 06.00-11.00 WIB dan pada sore hari pukul 15.00-18.00 WIB. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sistem encounter rates (tingkat pertemuan). Jenis burung yang berhasil ditemukan sebanyak 28 jenis terbagi dalam 18 famili. Adapun 18 famili tersebut yaitu famili Pycnonotidae (5 jenis), famili Ploceidae (2 jenis), famili Silviidae (2 jenis), famili Columbidae (2 jenis), famili Alcedinidae (2 jenis), famili Dicaeidae (1 jenis), famili Nectariniidae (1 jenis), famili Bucerotidae (2 jenis), famili Chlorpscidae (1 jenis), famili Cuculidae (1 jenis), famili Muscicapidae (1 jenis), famili Psittacidae (1 jenis), famili Sturnidae (1 jenis), famili Picidae (1 jenis), famili Dicruridae (1 jenis), famili Hirundinidae (1 jenis), famili Corvidae (1 Jenis), dan famili Hirundinidae (1 jenis). Berdasarkan hasil perhitungan analisis data secara keseluruhan pada lokasi penelitian menunjukkan indeks keanekaragaman pada lokasi penelitian memiliki nilai 2,72 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa keadaan habitat di lokasi penelitian kurang mendukung untuk kehidupan burung.

Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QR Microbiology
Depositing User: EKO ONESIS
Date Deposited: 24 Jan 2019 01:17
Last Modified: 24 Jan 2019 01:17
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/6856

Actions (login required)

View Item View Item