FIBRIYANTI, NADILA (2024) ANALISIS PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN VAKSINASI DAN STRATEGI DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORT-COURSE (DOTS) DI PROVINSI JAMBI. S1 thesis, MATEMATIKA.
![]() |
Text
SKRIPSI FULL_NADILA FIBRIYANTI_F1C220018.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
![]() |
Text
COVER_NADILA FIBRIYANTI_F1C220018.pdf Download (283kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN_NADILA FIBRIYANTI_F1C220018.pdf Download (287kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK_NADILA FIBRIYANTI_F1C220018.pdf Download (127kB) |
![]() |
Text
BAB I_NADILA FIBRIYANTI_F1C220018.pdf Download (243kB) |
![]() |
Text
BAB V_NADILA FIBRIYANTI_F1C220018.pdf Download (180kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA_NADILA FIBRIYANTI_F1C220018.pdf Download (132kB) |
Abstract
Pada tahun 1993, Word Health Organization (WHO) mendeklarasikan kedaruratan global (the global emergency) penyakit tuberculosis (TBC). Menurut WHO global TBC report dari tahun 2017 hingga tahun 2020, Indonesia merupakan salah satu negara dengan TBC tertinggi di dunia. Pada Provinsi Jambi sendiri tercatat penderita TBC yang terjadi pada tahun 2022 sebesar 5.308 kasus, meningkat bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang terjadi pada tahun 2021 yaitu sebesar 3.682 kasus. Penyakit ini disebabkan bakteri Mycrobacterium Tuberculosis atau yang dikenal dengan Bakteri Tahan Asam (BTA). TBC ditularkan melalui udara dalam bentuk percikan dahak (droplet nuclei) saat penderita TBC BTA positif batuk atau bersin, batuk atau bersin dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Untuk itu dilakuakn analisis untuk mengetahui penularan penyakit TBC. Pembentukan model SEITR bertujuan untuk menemukan kestabilan titik keseimbangan bebas penyakit dan titik keseimbangan endemik dari analisis penyebaran penyakit TBC. Strategi DOTS bertujuan untuk menjamin kesembuhan bagi penderita, mencegah penularan, mencegah resistensi obat dengan dilakukan pengawasan. Dimana populasi yang terinfeksi akan melakukan pengobatan untuk mendapatkan kesembuhan, dengan melihat kestabilan titik keseimbangan endemik dan titik keseimbangan bebas penyakit. Analisis dilakukan untuk mengetahui penyebaran penyakit TBC serta simulasi yang dilakukan untuk melihat sebera besar penyebaran penyakit TBC. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh model SEITR pada penyebaran penyakit TBC di Provinsi Jambi dengan vaksinasi dan treatment DOTS. Model menghasilkan Basic Reproduction Number 〖(R〗_0) bernilai lebih besar dari 1, maka model mempunyai dua titik keseimbangan dimana titik keseimbangan bebas penyakit sebesar M_0=(A/(ω+μ),0,0,0,ωA/((ω+μ)μ)) yang bersifat tidak stabil, dan titik keseimbangan endemik sebesar M_1=(S,E,I,T,R) yang bersifat stabil asimtotik lokal. Artinya penyakit akan menyebar didalam populasi yang menyebabkab endemik. Simulasi endemik yang dilakukan menunjukkan bahwa penyakit TBC sempat mengalami endemik namun semakin bertambahnya waktu, penyakit mengalami penuruan karena populasi individu melakukan vaksinasi dan melakukan pengobatan. Pada nilai titik keseimbangan bebas penyakit yang tidak stabil dan memunculkan titik keseimbangan endemik yang bersifat stabil mengakibatkan adanyanya laju perpindahan penyakit, yang berarti bahwa penyakit Tuberkulosis pernah terjadi endemik di Provinsi Jambi.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Matematika |
Depositing User: | FIBRIYANTI |
Date Deposited: | 19 Jul 2024 07:24 |
Last Modified: | 19 Jul 2024 07:24 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/69137 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |