EFEKTIVITAS KITOSAN ASAL CANGKANG RAJUNGAN DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT MOSAIK YANG DISEBABKAN Tobacco mosaic virus (TMV) PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

Maulana Al-ayubi, Ilham (2024) EFEKTIVITAS KITOSAN ASAL CANGKANG RAJUNGAN DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT MOSAIK YANG DISEBABKAN Tobacco mosaic virus (TMV) PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.). S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Abstrak.pdf

Download (84kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (123kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (60kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (239kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (103kB)
[img] Text
WISUDA ILHAM FIX PENGESAHAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
Lembar Pengesahan Skripsi.pdf

Download (1MB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id

Abstract

EFEKTIVITAS KITOSAN ASAL CANGKANG RAJUNGAN DALAM MENGENDALIKAN PENYAKIT MOSAIK YANG DISEBABKAN Tobacco mosaic virus (TMV) PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) (Ilham Maulana Al-ayubi di bawah bimbingan Dr. Ir. Asniwita, M.Si. dan Ir. Sri Mulyati, M.P.) Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu sayuran penting yang bernilai ekonomis. Produksi cabai merah di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 1.358.201 ton dengan luas panen sebesar 141.986 hektar dan produktivitas 9,5 ton/hektar. Sedangkan produksi cabai merah di Provinsi Jambi pada tahun 2021 mencapai 59.380 ton dengan luas lahan panen mencapai 4.974 hektar dengan produktivitas 11,9 ton/hektar. Sementara itu, potensi produktivitas cabai merah di Indonesia bisa mencapai 20 ton/hektar. Hal ini menandakan bahwa produktivitas cabai merah di Indonesia masih cukup rendah. Rendahnya produktivitas cabai ini antara lain karena adanya gangguan penyakit yang disebabkan oleh cendawan, bakteri, dan virus. Salah satu virus penting yang menyerang tanaman cabai yaitu Tobacco mosaic virus (TMV). Penyakit mosaik yang disebabkan oleh TMV merupakan salah satu kendala utama pada budidaya tanaman cabai, baik di Indonesia maupun negara penghasil cabai di dunia. Infeksi TMV menunjukkan gejala mosaik, klorosis, daun mengalami malformasi dan pertumbuhan tidak normal atau kerdil. Salah satu cara yang bisa dijadikan alternatif dalam pengendalian virus adalah dengan menginduksi ketahanan sistemik. Induksi ketahanan sistemik adalah suatu proses stimulasi resistensi tanaman inang tanpa introduksi gen-gen baru. Ketahanan sistemik ini dapat diaktifkan dengan menginduksi gen-gen ketahanan yang terdapat di dalam tanaman. Salah satu bahan yang dapat menginduksi ketahanan sistemik pada tanaman tersebut adalah kitosan yang diperoleh melalui pengolahan limbah kulit/cangkang rajungan melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Laboratorium Kesuburan Tanah, dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Jambi pada Desember 2022 hingga bulan Februari 2023 dengan tujuan untuk mempelajari efektivitas kitosan asal cangkang rajungan dalam mengendalikan TMV pada tanaman cabai. Disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: perlakuan P0: kontrol sehat, perlakuan P1: kontrol sakit, perlakuan P2: benih direndam pada larutan kitosan cangkang rajungan, perlakuan P3: benih direndam pada larutan serbuk cangkang rajungan, perlakuan P4: bibit cabai umur 2 minggu setelah tanaman disemprot kitosan dari cangkang rajungan, perlakuan P5: benih direndam dan disemprot kitosan dari cangkang rajungan pada umur 2 minggu setelah tanam, perlakuan P6: bibit cabai umur 2 minggu setelah tanam disemprot larutan serbuk cangkang rajungan, dan perlakuan P7: benih direndam dan disemprot larutan serbuk cangkang rajungan pada umur 2 minggu setelah tanam. Variabel yang diamati yaitu periode inkubasi penyakit, intensitas penyakit, persentase penyakit, tinggi tanaman, dan berat kering tanaman. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam dan dilanjutkan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang diberi kitosan cangkang rajungan menunjukkan periode inkubasi lebih lama daripada tanaman yang tidak diberi kitosan. Pemberian kitosan cangkang rajungan dapat memperlambat masa inkubasi penyakit yang disebabkan oleh Tobacco mosaic virus (TMV). Pemberian kitosan cangkang rajungan mampu menekan intensitas penyakit yang disebabkan oleh TMV sebesar 35,89% hingga 43,59%. Tinggi dan berat kering tanaman yang diberi kitosan cangkang rajungan dan diinokulasi TMV lebih tinggi daripada kontrol sakit.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Al-Ayubi
Date Deposited: 23 Jul 2024 02:45
Last Modified: 23 Jul 2024 02:46
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/69424

Actions (login required)

View Item View Item