Putri Rahayu, Amalia (2024) Kehidupan Kuli Pertambangan batubara Bukit Asam Kelurahan Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan Tahun 1920-1945. S1 thesis, Ilmu Sejarah.
![]() |
Text
SKRIPSI AMALIA PUTRI RAHAYU.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
cover amel.pdf Download (81kB) |
![]() |
Text
lembar pengesahan, persetujuan, pernyataan .pdf Download (69kB) |
![]() |
Text
abstrak amell.pdf Download (32kB) |
![]() |
Text
bab 1 amell.pdf Download (226kB) |
![]() |
Text
bab 5 amell.pdf Download (36kB) |
![]() |
Text
daftar pustaka amell.pdf Download (173kB) |
Abstract
Rahayu, Amalia Putri. 2024. Kehidupan Para Kuli Pertambangan Batubara Bukit Asam Kelurahan Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan Tahun 1920-1945: Skripsi, Program Studi Ilmu Sejarah Jurusan Sejarah, Seni dan Arkeologi FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Abd. Rahman, S.Pd., M.A., (II) Padhil Hudaya, S.Pd., M.A. Penelitian ini membahas kehidupan para kuli pertambangan batubara pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, Jepang hingga Kemerdekaan Indonesia. Adapun permasalahan di dalam penelitian ini kondisi kerja para kuli batubara di dalam tambang pada masa Kolonial Belanda, Jepang dan kemerdekaan Indonesia serta bagaimana peran organisasi Gerakan kuli. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kondisi kerja para kuli batubara di dalam tambang pada masa Kolonial Belanda, Jepang dan kemerdekaan Indonesia serta mengetahui bagaimana peran organisasi Gerakan kuli. Adapun metode yang dilakukan yaitu menggunakan metode sejarah seperti heuristik sumber primer dari buku zaman Belanda seperti Dephler, foto di KITLV dan sumber sekunder seperti buku, jurnal, skripsi/tesis dan internet yang tidak sejaman, kemudian kritik sumber, interpretasi dan yang terakhir historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah pemerintah Kolonial Belanda mulai membuka tambang di tahun 1919 dengan sistem penambangan terbuka, di tahun 1923-1940 dilakukan penambangan bawah tanah. Dengan dibuatnya transportasi jalur kereta api dari Lampung menuju ke Kertapati dan Muara Enim untuk melancarkan suatu produksi batubara. Tahun 1942 penambangan di ambil alih oleh Jepang. Untuk melancarkan produksi Belanda mempekerjakan orang-orang dengan tenaganya yang disebut kuli, kuli dari luar daerah mulai dicari. Kehidupan kuli di dalam tambang tidak lepas dari masalah yang dialami kuli seperti upah yang tidak sesuai, jam kerja yang panjang dari Kolonial Belanda, Kependudukan Jepang hinga kemerdekaan Indonesia serta munculnya organisasi untuk menyatukan suara para kuli dalam menuntut hasil kerjanya. Kata Kunci: Pertambangan, Kehidupan kuli, Kolonial Belanda, Pendudukan Jepang, Kemerdekaan Indonesia, Tanjung Enim
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | Rahayu |
Date Deposited: | 06 Aug 2024 07:02 |
Last Modified: | 06 Aug 2024 07:02 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/69821 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |