Purba, Nely (2024) KUALITAS FISIK SABUN SUSU DENGAN PENGGUNAAN EKSTRAK BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior). S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (41kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (30kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (35kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (28kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (163kB) |
![]() |
Text
pengesahan.pdf Download (101kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (613kB) |
Abstract
Sabun adalah senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau hewani yang berbentuk padat, lunak atau cair, berbusa digunakan sebagai pembersih, dengan menambahkan zat pewangi, dan bahan lainnya yang tidak membahayakan kesehatan. Pembuatan sabun dengan menggunakan ekstrak bunga kecombrang dapat mempengaruhi pH, kadar air, tinggi busa sabun yang dihasilkan.Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kualitas fisik sabun susu dengan penggunaan ekstrak bunga kecombrang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan dasar (susu sapi 230 gram, NaOH 128 gram, minyak sawit 270 gram, minyak zaitun 270 gram, minyak kelapa 270 gram) dan ekstrak kecombrang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 = bahan dasar + 0% ekstrak kecombrang, P1= bahan dasar + 2% ekstrak kecombrang P2 = Bahan dasar + 4% ekstrak kecombrang, P3= Bahan dasar + 6% ekstrak kecombrang. Peubah yang diamati adalah pH sabun susu, kadar air, dan tinggi busa sabun. Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ekstrak kecombrang berpengaruh sangat nyata (P<0,01)terhadap pH, kadar air dan tinggi busa.Berdasarkan uji jarak Duncan pH sabun pada P3 (9,13) lebih rendah dibanding P0(9,70), P1 (9,25) tetapi tidak berbeda dengan P2 (9,18). Kadar air sabun pada perlakuan P3 (14,48) nyata lebih tinggi dibanding P1(9,16), P2 (9,32) tetapi tidak berbeda dengan P0 (10,8). Tinggi busa P3 (57,30) nyata lebih tinggi dibanding P0 (52,00), P1(33,80), P2 (42,60). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ekstrak bunga kecombrang mempengaruhi pH, kadar air dan tinggi busa. Penambahan esktrak bunga kecombrang 2% (P1) menghasilkan sabun susu paling baik untuk digunakan karena kadar airnya rendah dan tinggi busa rendah dan pH yang sesuai dengan pH sabun.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kecombrang, Susu Sapi, dan Sabun |
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | PURBA |
Date Deposited: | 16 Aug 2024 07:27 |
Last Modified: | 16 Aug 2024 07:27 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/70057 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |