Afifah, Dita (2024) S.H. OJS, 1 (108510). pp. 15-1. ISSN 36551 (Submitted)
Text
SKRIPSI_merged-1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
Cover Skripsi.pdf Download (22kB) |
|
Text
pernyataan ttd.pdf Download (497kB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (255kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (852kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Download (341kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (395kB) |
Abstract
Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat sangat kuat, ini ditegaskan dalam perubahan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum dalam Pasal 7C yang menyatakan ‘’Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat’’. Hal ini sesuai dengan prinsip presidensil sebagai sistem pemerintahan Indonesia yang dipertahankan dan lebih disempurnakan dalam perubahan Undang- Undang Dasar 1945. Kedudukan DPR dalam menjalankan fungsi legislasinya ditinjau dari UU MD3, mempunyai wewenang penuh dalam membuat dan mengesahkan RUU, yang Dimana setiap tahunnya DPR mempunyai RUU yang akan dibahas dan dimasukan dalam Prolegnas. Dalam menjalankan kedudukan sebagai fungsi legislasi DPR mengalami beberapa kendala. Kendala itu meliputi kendala yuridis dan non yuridis. Kekuasaan DPR dalam pengisian pejabat negara menimbulkan permasalahan ketatanegaraan karena meluas mulai mengajukan, memberikan persetujuan, memilih, memberikan pertimbangan dan menjadi tempat konsultasi terhadap hampir semua pejabat negara. Kata Kunci : DPR, Legislatif, Pejabat Negara
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | K Law > KD England and Wales K Law > KF United States Federal Law K Law > KZ Law of Nations |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | AFIFAH |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 06:55 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 06:55 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/70680 |
Actions (login required)
View Item |