Nugroho, Puguh Hari (2024) PENDEKATAN LANSKAP KOTA BERSEJARAH DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA BUDAYA BENDAWI DI KOTA PALEMBANG. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
cover skripsi.pdf Download (755kB) |
![]() |
Text
Halaman Pengesahan .pdf Download (937kB) |
![]() |
Text
Skripsi Puguh Hari Nugroho I1C119065 (BAB I).pdf Download (178kB) |
![]() |
Text
Skripsi Puguh Hari Nugroho I1C119065 (BAB II).pdf Download (459kB) |
![]() |
Text
Skripsi Puguh Hari Nugroho I1C119065 (BAB III).pdf Download (903kB) |
![]() |
Text
Skripsi Puguh Hari Nugroho I1C119065 (BAB IV).pdf Download (302kB) |
![]() |
Text
Skripsi Puguh Hari Nugroho I1C119065 (BAB V).pdf Download (39kB) |
![]() |
Text
Skripsi Puguh Hari Nugroho I1C119065 (DAFTAR PUSTAKA).pdf Download (187kB) |
![]() |
Text
Skripsi Puguh Revisi September 2024 (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Lanskap kota bersejarah merupakan konsep yang diprakarsai oleh UNESCO sebagai gagasan dalam mengelola warisan budaya perkotaan. Lanskap kota bersejarah Palembang dalam masa sekarang telah mengalami perubahan disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang membuat tersingkirnya warisan budaya di Kota Palembang. Tujuan penelitian ini adalah membuat strategi pengelolaan yang berorientasi pada lanskap kota bersejarah Palembang yang dapat digunakan bagi keberlanjutan warisan budaya. Penelitian ini bersifat deksriptif kualitatif, data primer diperoleh melalui survei lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka melalui arsip dan manuskrip. Penelitian ini menggunakan metode analisis nilai penting dan SWOT. Pada penelitian ini terdapat beberapa warisan budaya bendawi pada lanskap kota bersejarah Palembang, terbagi kedalam beberapa latar belakang periodisasi yaitu, (1) Hindu-Buddha dengan Kawasan Bukit Siguntang dan Situs Karanganyar sebagai tempat keagamaan, perdagangan, permukiman, dan manufaktur, (2) Islam dengan membagi perkampungan berdasarkan ruang air sungai di Palembang, (3) Kolonial membangun wilayah administrasi dan perkampungan di darat dengan Benteng Kuto Besak sebagai titik pusat, (4) Pasca Kemerdekaan dengan membangun Jembatan Ampera untuk mempermudah aksesabilitas wilayah Ulu dan Ilir Kota Palembang. Nilai Penting lanskap Kota Palembang merupakan kota dengan orientasi sungai dan perdagangan dengan akulturasi budaya yang membentuk masyarakat saat ini. Tiap- tiap warisan budaya memiliki karakterisitik, keunikan dan keberlanjutan dalam penggunaannya pada masa selanjutnya. Warisan budaya pada masa saat ini belum dimanfaatkan secara keseluruhan dengan baik dan tepat sasaran. Penggunaan empat indikator strategi dalam pengelolaan warisan budaya di Kota Palembang menurut Recommendation Historic Urban Landscape 2011 (UNESCO) adalah (1) Sistem Regulasi, (2) Indikator (3) Pendanaan, (4) Indikator Pengetahuan dan Perencanaan.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arkeologi, nilai penting, warisan budaya, lanskap kota bersejarah, Kota Palembang |
Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > CC Archaeology |
Depositing User: | Nugroho |
Date Deposited: | 10 Oct 2024 06:39 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 06:39 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/70863 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |