Karakteristik Fisik Tanah Gambut Pada Pertanaman Nenas Dengan Lama Penggunaan Lahan Berbeda Di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi

Afriana, Rina and saad, Asmadi and lisani, Lisani (2024) Karakteristik Fisik Tanah Gambut Pada Pertanaman Nenas Dengan Lama Penggunaan Lahan Berbeda Di Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text cover.pdf Download (193kB)
	Text halaman pengesahan.pdf Download (426kB)
	Text bab 1.pdf Download (281kB)
	Text BAB V.pdf Download (183kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (306kB)
	Text skripsi full.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Abstrak - Indonesia memiliki lahan gambut terluas di wilayah tropis, mencapai 13.405.734 hektar, tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Penggunaan lahan gambut untuk pertanian mempengaruhi sifat fisik tanah. Di Desa Tangkit Baru, lahan gambut seluas 1811,2 ha dimanfaatkan untuk budidaya nanas, dengan 1185 ha di antaranya digunakan oleh masyarakat. Penelitian ini mengevaluasi perubahan sifat fisik tanah gambut pada budidaya nanas di Desa Tangkit Baru, Kabupaten Muaro Jambi, dengan umur lahan berbeda: 3, 10, dan 40 tahun. Metode yang digunakan adalah survei melalui wawancara dan pemetaan penggunaan lahan dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan tinggi muka air tanah (TMA) lebih rendah pada lahan 3 tahun (18 cm) dibandingkan lahan 10 tahun (35 cm) dan 40 tahun (43 cm), dipengaruhi oleh drainase. Gambut saprik dominan pada lahan 3 tahun, hemik pada 10 dan tahun. Lahan 3 tahun memiliki bobot volume tanah tertinggi (0,23-0,25 g/cm³), sementara lahan 10 dan 40 tahun lebih rendah (0,11-0,24 g/cm³ dan 0,12-0,22 g/cm³). Kadar air tertinggi pada lahan 40 tahun (397-892%), diikuti lahan 10 tahun (216-557%) dan 3 tahun (185-223%). Kandungan bahan organik tertinggi pada lahan 10 tahun (60,45-96,70%). Kata Kunci: Sifat Fisik, Lahan Gambut, Nenas, Lama Penggunaan Lahan, Desa Tangkit Baru Abstrak - Indonesia has the largest tropical peatland area, reaching 13,405,734 hectares, spread across Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, and Papua. The use of peatland for agriculture affects the physical properties of the soil. In Tangkit Baru Village, 1811.2 hectares of peatland are used for pineapple cultivation, with 1185 hectares utilized by the community. This study evaluates changes in the physical properties of peat soil under pineapple cultivation in Tangkit Baru Village, Muaro Jambi Regency, with different land ages: 3, 10, and 40 years. The method used is a survey through interviews and land use mapping, with the collection of primary and secondary data. The research results show that the ground water level (TMA) is lower on 3 year land (18 cm) compared to 10 year land compared to 10 year land (35 cm) and 40 year land (43 cm), influenced by drainase. Sapric peat is dominant in 3 year fields had the highest soil volume weight (0,23-0,25 25 g/cm³), while 10 and 40 year fields had the lowest (0,11-0,24 g/cm³ and 0,12-0,22 g/cm³). the highest organic matter content was in 10 year old fields (60,45-96,70%). Key words: physical characteristics, peat land, pineapple, length of land use, tangkit baru village

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	physical characteristics, peat land, pineapple, length of land use, tangkit baru village
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknik Pertanian
Depositing User:	Afriana
Date Deposited:	02 Oct 2024 02:26
Last Modified:	02 Oct 2024 02:27
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/70967

Actions (login required)

View Item