Rahmayati, Dinda (2024) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di 3 Provinsi dengan Prevalensi Tertinggi (Analisis Data Riskesdas 2018). S1 thesis, Intelektual Pustaka Media Utama dan Institute of Advanced Engineering and Science (IAES)..
![]() |
Text
FINAL SKRIPSI_Dinda Rahmayati_N1A119156.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
![]() |
Text
cover skripsi.pdf Download (55kB) |
![]() |
Text
Persetujuan dan pengesahan.pdf Download (674kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (42kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (65kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (37kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (228kB) |
Abstract
Latar Belakang : Pneumonia adalah penyakit serius yang banyak terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan dapat mengancam jiwa serta memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berkaitan dengan pneumonia pada balita 3 provinsi dengan prevalensi tertinggi. Metode : Desain penelitian secondary research menggunakan sebagian data Riskesdas 2018, 8297 sampel di 3 Provinsi dengan prevalensi pneumonia tertinggi pada balita (Provinsi NTT: 4677, Provinsi DIY: 685, dan Provinsi Papua: 2555). Variabel penelitian yaitu jenis kelamin, pemberian ASI ekslusif, status gizi, status imunisasi, pemberian vitamin A, usia gestasi, keadaan jendela, ventilasi, perilaku merokok dalam gedung/ruangan, penggunaan obat nyamuk dan tempat tinggal. Analisis yang digunakan adalah Complex Samples : Chi Square dan Multiple Logistic Regression. Hasil : Proporsi kejadian pneumonia pada balita di Provinsi NTT 9,2%, Provinsi DIY 6% dan Provinsi Papua 7,1%. Faktor resiko kejadian pneumonia di 3 Provinsi dengan prevalensi terbanyak yaitu yaitu jenis kelamin, ventilasi rumah, penggunaan obat nyamuk, dan tempat tinggal. Faktor dominan pada penelitian ini adalah variabel ventilasi yaitu rumah yang tidak ada ventilasi beresiko 1,49 kali lebih tinggi dibandingkan rumah yang memiliki ventilasi dan hal ini terbukti signifikan dengan POR 1,49 (95% CI: 1,03-2,14) setelah dikontrol oleh jenis kelamin, penggunaan obat nyamuk, dan tempat tinggal. Kesimpulan : Rumah yang tidak memiliki ventilasi meningkatkan resiko terhadap kejadian pneumonia pada balita dibandingkan rumah yang memiliki ventilasi. Salah satu cara agar dapat mengurangi kejadian pneumonia pada balita yaitu dengan meningkatkan ventilasi rumah agar adanya pertukaran udara setiap hari. Kata Kunci : Balita, Pneumonia, Faktor Resiko
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | RAHMAYATI |
Date Deposited: | 10 Oct 2024 04:33 |
Last Modified: | 10 Oct 2024 04:33 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/71223 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |