GAMBARAN INFEKSI Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus DAN Methicillin-Sensitive Staphylococcus aureus PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN LUKA INFEKSI SEKUNDER DI RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI TAHUN 2023

ADHAWI, MUHAMMAD RAFI (2024) GAMBARAN INFEKSI Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus DAN Methicillin-Sensitive Staphylococcus aureus PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN LUKA INFEKSI SEKUNDER DI RSUD H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI TAHUN 2023. S1 thesis, Kedokteran.

[img] Text
FULL TEXT SKRIPSI MUHAMMAD RAFI ADHAWI_G1A120113.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (43kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (260kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (12kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (141kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (12kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (251kB)

Abstract

Latar Belakang: Infeksi sekunder pada luka merupakan komplikasi serius DM akibat gangguan penyembuhan dan kadar gula darah yang tidak terkontrol, yang melemahkan sistem imun dan aliran darah perifer. Staphylococcus aureus bakteri umum pada kulit, terbagi menjadi MRSA dan MSSA berdasarkan kepekaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran infeksi MRSA dan MSSA pada pasien DM dengan luka infeksi sekunder. Metode: Studi deskriptif cross-sectional ini melibatkan 21 pasien DM dengan luka infeksi sekunder dari RSUD H. Abdul Manap. Sampel diambil melalui swab luka dan wawancara. Sampel melewati beberapa uji berupa uji kultur, pewarnaan gram, uji enzimatik dan uji sensitivitas. Menggunakan analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi variabel. Hasil: Dari 21 sampel, 77,8% adalah MRSA dan 22,2% adalah MSSA. Laki-laki lebih sering terinfeksi, dengan 88,9% MRSA dan 22,2% MSSA. Wiraswasta pekerjaan terbanyak yang terinfeksi MRSA 22,2%, dan MSSA buruh dan petani 11,1%. Kebersihan pribadi yang rendah dicatat pada kasus MRSA 55,6% dan kasus MSSA 11,1%. Ekstremitas bawah adalah bagian tubuh yang paling sering terinfeksi, dengan MRSA 77,8% dan MSSA 22,2%. MRSA paling banyak didiagnosis ulkus 44,4% dan MSSA selulitis (22,2%). Kesimpulan: Hasil identifikasi bakteri dari swab luka infeksi sekunder pasien DM didapati bahwa kejadian infeksi MRSA lebih tinggi dibandingkan MSSA. Kata Kunci: diabetes mellitus, infeksi luka sekunder, MRSA, MSSA

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran
Depositing User: ADHAWI
Date Deposited: 28 Nov 2024 03:57
Last Modified: 28 Nov 2024 03:57
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/72254

Actions (login required)

View Item View Item