Novyandina, Jessyca (2024) Analisis Pengelolaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas Muara Bungo I Kabupaten Bungo. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (173kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (279kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (173kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (192kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI FULL_JESSYCA NOVYANDINA_G1D121116.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
Pengesahan Skripsi .pdf Download (260kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (124kB) |
Abstract
ABSTRACK Background: The National Health Insurance (JKN) program in Indonesia is managed by BPJS Kesehatan, and provides Universal Health Coverage (UHC) with a capitation payment system in Primary Health Facilities (FKTP), including health centers. The capitation fund mechanism based on the number of registered participants faces problems in allocating funds. One of the main challenges in implementing JKN is the management of capitation funds in health centers, which includes planning, organizing, implementing and supervising. In Bungo Regency, data shows that the absorption rate of capitation funds in several health centers is not optimal, especially in 2023. Objective: This study aims to analyze the management of capitation funds in health centers in Bungo Regency using a management approach, covering aspects of planning, implementation, and supervision, as well as the role of human resources in optimizing the use of capitation funds. Method: qualitative research with a descriptive research design conducted at the Muara Bungo I Health Center with 6 informants. Results: The health center management process is one of the factors causing the SILPA of capitation funds in 2023. The poor planning process coupled with the absence of a special planning team is an obstacle to the absorption of funds for program and activity needs. In addition, employee work discipline is also a significant problem seen from the low level of employee attendance during working days which causes low service efficiency in use and capitation. Human resource knowledge and skills need to be improved, especially in the field of capitation fund management. Conclusion: Capitation fund management still faces several management problems, especially in terms of planning and implementation. The absence of a special team dedicated to JKN capitation fund planning has resulted in unstructured budget planning and hampered the use of funds. The Budget Surplus (SiLPA) has increased as a result of lower absorption of service fund services. Although administrative fund management is running well, improving the capacity of health workers and fund management training is essential to optimize the use of capitation funds and improve the quality of services provided to the community. Keywords: Capitation Fund, National Health Insurance, Fund Management, Management ABSTRAK Latar Belakang: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia dikelola oleh BPJS Kesehatan, dan memberikan Universal Health Coverage (UHC) dengan sistem pembayaran kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), termasuk puskesmas. Mekanisme dana kapitasi yang didasarkan pada jumlah peserta terdaftar ini menghadapi masalah dalam mengalokasikan dana. Salah satu tantangan utama dalam implementasi JKN adalah pengelolaan dana kapitasi di puskesmas, yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Di Kabupaten Bungo, data menunjukkan bahwa tingkat serapan dana kapitasi di beberapa puskesmas belum optimal, terutama pada tahun 2023. Tujuan: Untuk menganalisis pengelolaan dana kapitasi di puskesmas Kabupaten Bungo menggunakan pendekatan manajemen, mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, serta peran SDM dalam optimalisasi penggunaan dana kapitasi. Metode: Penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian deskriptif yang dilakukan di Puskesmas Muara Bungo I dengan jumlah informan sebanyak 6 orang Hasil: Proses manajemen puskesmas menjadi salah satu faktor terjadinya SILPA dana kapitasi pada tahun 2023. Proses perencanaan yang kurang baik ditambah juga dengan tidak adanya tim khusus perencanaan menjadi penghambat dalam penyerapan dana untuk kebutuhan program dan kegiatan. Selain itu, disiplin kerja pegawai juga menjadi masalah yang signifikan dilihat dari rendahnya Tingkat kehadiran pegawai selama hari kerja yang menyebabkan rendahnya efisiensi pelayanan dalam penggunaan dan kapitasi. Pengetahuan dan keterampilan SDm perlu ditingkatkan terkhusus pada bidang pengelolaan dana kapitasi. Kesimpulan: Pengelolaan dana kapitasi masih menghadapi beberapa masalah manajemen, terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan. Tidak adanya tim khusus yang didedikasikan untuk perencanaan dana kapitasi JKN menyebabkan perencanaan anggaran yang tidak terstruktur dan menghambat penggunaan dana. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) meningkat sebagai akibat dari serapan dana jasa pelayanan yang lebih rendah. Meskipun pengelolaan dana secara administratif berjalan baik, peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dan pelatihan manajemen dana sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan dana kapitasi dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat. Kata Kunci: Dana Kapitasi, Jaminan Kesehatan Nasional, Pengelolaan Dana, Manajemen
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keywords: Capitation Fund, National Health Insurance, Fund Management, Management |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | NOVYANDINA |
Date Deposited: | 06 Jan 2025 03:51 |
Last Modified: | 06 Jan 2025 03:52 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/73309 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |