SIRAIT, ABRAHAM (2025) GAMBARAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA MAHASISWA TINGKAT SATU DAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR TAHAP SARJANA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITASJAMBI. S1 thesis, Kedokteran.
![]() |
Text
Skripsi Abraham S.Ked.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
Abstrakkk.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Pengesahan.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Bab I.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Bab V.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang: Gangguan mental emosional merupakan kumpulan gejala atau pola perilaku atau psikologik individu secara klinik berkaitan dengan gejala kecemasan, depresi, dan gangguan psikosomatik. Tujuan utama perkuliahan kedokteran adalah mempersiapkan siswanya untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan masyarakat di tingkat nasional yang biasanya diperoleh melalui kurikulum yang ketat dan praktik klinis jangka panjang. Pendidikan kedokteran ini memberikan tekanan yang berat bagi mahasiswa, khususnya mahasiswaprekliniktingkatpertamadantingkatakhir.Tekananyangdialamidapat menyebabkan penurunankinerja akademikdan bahkan dapatmenyebabgangguan mental emosional. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer pada mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 234 orang sampel, sebanyak 130 orang (55,56%) terindikasi memiliki gangguan mental emosional dan 104 orang (44,44%) tidak memiliki indikasi gangguan mental emosional. Kesimpulan: Mayoritas mahasiswa mengalami gangguan mental emosional. Mahasiswa yang sedang menjalani masa perkuliahan pada semester 1 memiliki persentase indikasi gangguan mental emosional yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa semester 7. Responden perempuan memiliki persentase gangguan mental emosional yang lebih tinggi daripada responden laki-laki. Mahasiswa yang tinggal sendiri/indekos memiliki persentase indikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tinggal bersama orang tua atau keluarga. Berdasarkan klaster sindrom dari Self Reporting Questionnaire-20, sindrom terbanyak dari responden berada pada sindrom depresi/cemas 24 orang (52,17%). KataKunci:Gangguanmentalemosional, mahasiswa
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | HAMONANGAN |
Date Deposited: | 06 Jan 2025 07:43 |
Last Modified: | 06 Jan 2025 07:43 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/73476 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |