Pembangunan dan Pemanfaatan Watertoren Jambi 1928-1942

Nadila, Nadila (2025) Pembangunan dan Pemanfaatan Watertoren Jambi 1928-1942. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Abstrak.pdf

Download (585kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (686kB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (566kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (701kB)
[img] Text
SKRIPSI NADILA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (710kB)

Abstract

ABSTRAK Nadila. 2024. Pembangunan Dan Pemanfaatan Watertoren Jambi 1928-1942. Skripsi, Program Studi Ilmu Sejarah, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (1) Irhas Fansuri Mursal, S.Pd., M.Hum, (2) Devi Itawan, M.A. Watertoren dalam Bahasa Belanda berarti Menara Air. Watertoren adalah struktur bangunan pada tempat tertinggi yang digunakan untuk menyimpan penyediaan air dalam jumlah besar di wilayah tertentu. Watertoren merupakan salah satu infrastruktur yang penting untuk penyediaan air bersih di Jambi terutama pada masa kolonial. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui alasan dibangunnya Watertoren tersebut dan bagaimana proses awal pembangunanya serta pemanfaatannya bagi masyarakat sekitar pada masa itu. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Sejarah yang dalam hal ini terdapat 4 tahapan yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi dan yang terakhir historiografi. Penelitian ini membahas tentang kebutuhan air bersih pada masa kolonial di Jambi yang menjadi alasan dibangunnya Watertoren. Pada masa kolonial Jambi mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga kebutuhan air bersih menjadi semakin penting dan meningkat. Pemerintah kolonial Belanda berusaha meningkatkan kualitas hidup penduduk eropa dan pribumi di wilayah yang mereka kuasai termasuk menyediakan air bersih untuk mencegah penyebaran penyakit seperti kolera, diare dan penyakit lambung. Penyebaran penyakit umumnya disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak sehat, sanitasi yang buruk dan tingkat kekebalan masyarakat yang rendah, sehingga rentan terhadap penyakit. Gaya hidup masyarakat juga tidak sehat dengan rumah-rumah di sepanjang sungai. Masyarakat mengandalkan air Sungai yang tercemar untuk kebutuhan sehari- hari, sementara limbah dibuang ke sungai yang sama sehingga menciptakan kondisi yang tidak sehat. Keterbatasan pengetahuan tentang penyakit dan sanitasi membuat pemerintah kolonial akhirnya melakukan vaksinasi massal dan perbaikan infrastruktur air dengan membangun Watertoren sebagai penyediaan air bersih di Jambi. Kata Kunci: Pembangunan, Pemanfaatan, Watertoren

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah
Depositing User: Nadila
Date Deposited: 10 Jan 2025 08:08
Last Modified: 10 Jan 2025 08:08
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/74131

Actions (login required)

View Item View Item