Analisis Kesintasan Pasien HIV dengan Koinfeksi Tuberkulosis di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2018-2022

Maharani, Andini Dwi (2024) Analisis Kesintasan Pasien HIV dengan Koinfeksi Tuberkulosis di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2018-2022. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text ABSTRAK.pdf Download (138kB)
	Text BAB I.pdf Download (128kB)
	Text BAB V.pdf Download (145kB)
	Text COVER.pdf Download (73kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (157kB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (666kB)
	Text FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: TB merupakan infeksi oportunistik yang paling umum pada orang dengan HIV positif dan tetap menjadi penyebab kematian terbanyak pada pasien HIV. Kesintasan pasien HIV koinfeksi TB dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Penelitian serupa juga sudah pernah dilakukan namun membahas tentang faktor predictor terjadinya TB-HIV, Oleh sebab itu, diperlukan penelitian ini bertujuan menganalisis kesintasan pasien HIV dengan koinfeksi TB di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi dari tahun 2018-2022. Metode: Kuantitatif dengan desain studi kohort retrospektif. Populasi adalah semua pasien HIV koinfeksi TB dan di dapatkan 150 sampel dengan cara total population sampling. Pengolahan data menggunakan analisis kaplan meier dan uji log rank. Hasil: Probabilitas kesintasan pasien HIV koinfeksi TB di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2018-2022 cukup rendah. Probabilitas kesintasan lebih rendah pada pasien umur ≥35 tahun, laki-laki, tingkat tendidikan rendah <SMA, menikah/duda/janda, status gizi underweight, mengalami anemia, jumlah CD4 <200 sel/mm3, pengobatan ART >8 minggu, tidak patuh dalam pengobatan TB, klasifikasi TB Paru & TB ekstra paru, dan memiliki infeksi oportunistik berat. Kesimpulan: Kurangnya kesadaran pasien HIV koinfeksi TB terhadap penyakit yang dideritanya menjadi faktor terjadinya peningkatan kematian. Pasien HIV koinfeksi TB cenderung tidak menjaga pola makan, tidak memiliki gaya hidup yang sehat dan tidak patuh dalam pengobatan pada HIV dan TB. Terlambatnya diagnosis juga kerap kali terjadi sehingga penanganan penyakit HIV koinfeksi TB menjadi tidak tepat waktu. Diharapkan pasien HIV koinfeksi TB dapat menjaga pola makan, gaya hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan di klinik VCT terdekat. Diharapkan petugas kesehatan, terutama di klinik VCT RSUD Raden Mattaher Jambi, rutin mengajak pasien HIV/AIDS pemeriksaan TB sebagai bagian dari upaya untuk mengidentifikasi koinfeksi TB sejak dini HIV. ABSTRACT Background: TB is the most common opportunistic infection in HIV-positive people and remains the leading cause of death in HIV patients. The prevalence of TB infection in HIV patients can be caused by several factors. Similar research has also been carried out but discusses predictor factors for the occurrence of TB-HIV. Therefore, this research is needed to analyze the survival of HIV patients with TB infection at the Raden Mattaher Regional Hospital, Jambi City from 2018-2022. Method: Quantitative with a retrospective cohort study design. The population consists of all patients with HIV and TB co-infection, and 150 samples were obtained through total population sampling. Data processing using Kaplan-Meier analysis and log-rank test. Results: The probability of survival for HIV-coinfected TB patients at Raden Mattaher Jambi Regional Hospital in 2018-2022 is quite low. The probability of survival is lower in patients aged ≥35 years, male, low education level <high school, married/widower/widow, underweight nutritional status, anemia, CD4 count <200 cells/mm3, ART treatment >8 weeks, non-adherent in TB treatment, classification of pulmonary TB & extra pulmonary TB, and having severe opportunistic infections. Conclusion: Lack of awareness among HIV-TB infected patients about the disease they suffer from is a factor in increasing mortality. Patients with HIV co-infected with TB tend not to maintain their diet, do not have a healthy lifestyle and are not compliant with treatment for HIV and TB. Delays in diagnosis also often occur, resulting in timely treatment of HIV co-infection with TB. It is hoped that patients with HIV co-infected with TB can maintain a healthy diet, lifestyle and undergo regular examinations at the nearest VCT clinic. It is hoped that health workers, especially at the VCT clinic at Raden Mattaher Hospital Jambi, will routinely invite HIV/AIDS patients to TB tests as part of efforts to identify TB co-infection with HIV early on.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Analisis Kesintasan, TB-HIV, Koinfeksi
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User:	MAHARANI
Date Deposited:	13 Jan 2025 07:14
Last Modified:	13 Jan 2025 07:14
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/74240

Actions (login required)

View Item