Mutiara, Kahfi (2025) Peranan kepolisian dalam pembuktian forensik digital sebagai alat bukti pada kasus cybercrime di kota jambi. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Skripsi Mutiara Kahfi full.pdf Restricted to Repository staff only Download (840kB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (234kB) |
![]() |
Text
lembar pengesahan dan persetujuan.pdf Download (552kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK_MUTIARA KAHFI_B10020230.pdf Download (10kB) |
![]() |
Text
BAB 1_MUTIARA KAHFI_B10020230.pdf Download (399kB) |
![]() |
Text
BAB 4_MUTIARA KAHFI_B10020230.pdf Download (9kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA_MUTIARA KAHFI_B10020230.pdf Download (243kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kepolisian dalam melakukan pembuktian menggunakan forensik digital untuk menemukan alat bukti pada kasus cybercrime di Kota Jambi serta kendala yang dihadapi oleh pihak kepolisian dalam melakukan pembuktian tersebut. Penjelasan mengenai forensik di lingkup kepolisian diatur dalam Perkapolri No. 10 Tahun 2009. Dalam penelitian ini permasalahan yang ditinjau yaitu mengenai 1) bagaimana peranan kepolisian dalam melakukan pembuktian menggunakan forensik digital untuk menemukan alat bukti pada kasus cybercrime di Kota Jambi, 2) Apa saja kendala yang dihadapi oleh pihak kepolisian dalam melakukan pembuktian menggunakan forensik digital untuk menemukan alat bukti pada kasus cybercrime di Kota Jambi. Didalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yuridis empiris dimana data yang didapatkan langsung dari Kepolisian Daerah Jambi bagian Ditereskrimsus Subdit V. Forensik digital sangat penting dan diperlukan oleh aparat kepolisian untuk membantu proses pembuktian sehingga alat bukti yang didapatkan lebih dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan KUHAP karena adanya pengaplikasian ilmu pengetahuan teknologi dan analisis dari ahli forensik digital. Setelah melakukan penelitian dan wawancara dapat penulis simpulkan bawha peranan kepolisian di Polda Jambi dalam menggunakan forensik digital pada proses pembuktiannya ialah untuk melakukan proses penyidikan dan penyelidikan, serta pemeriksaan pada barang bukti digital sesuai dengan standar prosedur operasional yang ada. Kemudian pihak kepolisan tersebut akan membuktikan bahwa bukti digital tersebut telah dilakukan uji forensik digital dengan cara mengirimkannya terlebih dahulu ke laborlatorium forensik sehingga akan menjadi alat bukti yang sah dan dapat digunakan di persidangan. Namun terdapat kendala-kendala yang juga dihadapi para pihak kepolisan Polda Jambi seperti mudahnya alat bukti untuk hihapus, dipindahkan, diubah serta keterbatasan personel, fasilitas, dan pengetahuan yang tentunya akan memperlambat dalam menyelesaikan suatu kasus.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | KAHFI |
Date Deposited: | 13 Jan 2025 06:55 |
Last Modified: | 13 Jan 2025 06:55 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/74332 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |