Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Suku Jawa Di Desa Kersik Tuo Dan Desa Batang Sangir Kabupaten Kerinci

Wibowo, Christian Abel Pramudya (2024) Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Suku Jawa Di Desa Kersik Tuo Dan Desa Batang Sangir Kabupaten Kerinci. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (99kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (11MB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (185kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (11MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (11MB)
[img] Text
FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (11MB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Etnobotani tumbuhan obat merupakan kegiatan mempelajari tumbuhan yang sering dimanfaatkan oleh etnis tertentu sebagai pengobatan berbagai macam penyakit. Mengingat keanekaragaman tumbuhan dan suku bangsa di Indonesia. Masyarakat Indonesia sendiri sudah mengetahui khasiat tumbuhan obat secara luas, bahkan tumbuhan obat memiliki kemampuan penyembuhan yang lebih baik dan aman. Pengetahuan masyarakat terkait pengobatan tumbuhan obat dan ritual pengobatan ini harus didokumentasikan dengan baik karena dikhawatirkan menghilang akibat kemajuan teknologi pengobatan yang pesat dan kompleks. Suku Jawa memiliki pengobatan tradisional dan dikenal masyarakat luas, salah satu contohnya yang paling terkenal adalah jamu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat, mengetahui metode pengolahan tumbuhan obat, menghitung nilai Index Culture Significance (ICS) dan nilai Plant Part Value (PPV) tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat Suku Jawa di Desa Kersik Tuo dan Desa Batang Sangir. Penelitian ini menggunakan Teknik Snowball sampling dan Teknik Purposive sampling. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan didapat 50 informan, 9 informan kunci dan 41 informan umum. Hasil dari penelitian ini adalah didapat 80 spesies tumbuhan dari 42 famili yang digunakan masyarakat Suku Jawa di Desa Kersik Tuo dan Batang Sangir sebagai obat. Pengolahan tumbuhan obat oleh masyarakat Suku Jawa di Desa Kersik Tuo dan Desa Batang Sangir adalah metode direbus, ditumbuk, dikonsumsi mentah, diremas, dijus, dipotong-potong, ditempel langsung dan diparut. Nilai ICS yang paling tinggi adalah 60 yaitu tumbuhan Allium sativum dan nilai ICS yang paling rendah adalah 3 yaitu Ceiba pentandra, Salvia rosmarinus dan Styrax benzoin. Nilai PPV yang paling tinggi adalah daun yaitu 38% dan nilai PPV yang paling rendah adalah kulit buah dan tempurung yaitu 1%. Ethnobotany of medicinal plants is an activity of studying plants that are often used by certain ethnicities as a treatment for various diseases. Given the diversity of plants and ethnic groups in Indonesia. Indonesian people themselves already know the efficacy of medicinal plants widely, even medicinal plants have better and safer healing abilities. Community knowledge related to medicinal plant treatment and rituals must be well documented because it is feared that it will disappear due to rapid and complex advances in medical technology. The Javanese tribe has traditional medicine and is widely known, one of the most famous examples is jamu. This study aims to determine the types of medicinal plants, determine the method of processing medicinal plants, calculate the Index Culture Significance (ICS) and Plant Part Value (PPV) of medicinal plants used by Javanese people in Kersik Tuo Village and Batang Sangir Village. This research used Snowball sampling technique and Purposive sampling technique. The data in this study were analyzed qualitatively and quantitatively. Based on the interviews conducted, 50 informants were obtained, 9 key informants and 41 general informants. The results of this study were obtained 80 plant species from 42 families used by Javanese people in Kersik Tuo and Batang Sangir villages as medicines. The processing of medicinal plants by the Javanese community in Kersik Tuo Village and Batang Sangir Village is the method of boiling, pounding, consuming raw, squeezing, juicing, cutting into pieces, sticking directly and shredded. The highest ICS value is 60, namely Allium sativum plants and the lowest ICS value is 3, namely Ceiba pentandra, Salvia rosmarinus and Styrax benzoin. The highest PPV value is the leaves which is 38% and the lowest PPV value is the fruit peel and shell which is 1%.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Desa Batang Sangir, Desa Kersik Tuo, Etnobotani, Kerinci, Suku Jawa, Tumbuhan Obat
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi
Depositing User: WIBOWO
Date Deposited: 14 Jan 2025 01:46
Last Modified: 14 Jan 2025 01:46
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/74400

Actions (login required)

View Item View Item