Syafando, Teguh (2025) Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kangkung (Ipomea Reptans Poir)Pada Hidroponik Sistem Rakit Apung. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
FULL SKRIPSI TEGUH SYAFANDO.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
COVER TEGUH SYAFANDO.pdf Download (28kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN TEGUH SYAFANDO.pdf Download (76kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK TEGUH SYAFANDO.pdf Download (20kB) |
![]() |
Text
BAB 1 TEGUH SYAFANDO.pdf Download (162kB) |
![]() |
Text
BAB 5 TEGUH SYAFANDO.pdf Download (14kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA TEGUH SYAFANDO.pdf Download (161kB) |
Abstract
Kangkung merupakan sayuran yang banyak digemari masyarakat karena kaya akan nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, Kalsium, dan zat besi. Perkembangan produksi kangkung di Indonesia mengalami ketidak stabilan angka produksi. Salah satu penyebabnya adalah media tanam yang digunakan belum tepat. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi media tanam terbaik yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi kangkung secara optimal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan media tanam (Cocopeat, Rockwool, Arang Sekam, dan Kapas) dan 6 ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot segar tanaman. Penelitian berlangsung selama tiga bulan di greenhouse dengan sistem rakit apung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam Cocopeat menghasilkan pertumbuhan terbaik. Cocopeat memberikan rata-rata tinggi tanaman sebesar 45,11 cm pada 28 hari setelah tanam (HST), jauh lebih tinggi dibandingkan media lainnya. Media Rockwool, meskipun sedikit lebih rendah, dengan rata-rata tinggi 40,56 cm. Arang Sekam tinggi rata-rata 36,67 cm, kapas sebesar 30,78 cm. Hal ini menunjukkan bahwa Cocopeat sangat unggul dalam menjaga kelembapan dan menyuplai nutrisi yang konsisten bagi tanaman. Jumlah daun tanaman juga menunjukkan hasil Cocopeat menghasilkan rata-rata jumlah sebanyak 10,56 helai pada 28 HST, Rockwool dengan 10,22 helai. Arang Sekam daun sebanyak 8,83 helai, sementara kapas memiliki jumlah daun terendah, yaitu 7,39 helai. Media Cocopeat menunjukkan keunggulan dalam mempertahankan kelembapan dan memberikan dukungan optimal bagi perkembangan daun. Bobot segar tanaman yang diukur saat panen juga menunjukkan bahwa Cocopeat menghasilkan bobot tertinggi dibandingkan media lainnya. Tanaman pada media Cocopeat memiliki bobot rata-rata sebesar 150 gram, sedangkan Rockwool menghasilkan bobot rata-rata 140 gram. Media Arang Sekam menghasilkan bobot sebesar 120 gram, sementara kapas hanya menghasilkan bobot rata-rata 100 gram. Hal ini menunjukkan bahwa media Cocopeat memberikan dukungan terbaik untuk pertumbuhan tanaman, baik dari segi tinggi, jumlah daun, maupun bobot segar tanaman. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media tanam Cocopeat memberikan hasil terbaik dalam pertumbuhan dan produksi kangkung pada hidroponik sistem rakit apung. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah mengkaji kombinasi media tanam untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, serta mempertimbangkan pengaruh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kangkung, hidroponik, rakit apung, media tanam, |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknik Pertanian |
Depositing User: | syafando |
Date Deposited: | 20 Jan 2025 02:31 |
Last Modified: | 20 Jan 2025 02:31 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/74763 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |