Br Tarigan Tua, Pratenta (2025) Faktor-Faktor Yang Berpengrauh Terhadap Pemanfaatan Perawatan Antenatal Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pondok Meja Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2024. S1 thesis, UNIVERSITAS UNJA.
![]() |
Text
Cover.pdf Download (123kB) |
![]() |
Text
Hal persetujuan dan pengesahan.pdf Download (224kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (35kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (96kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (88kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (121kB) |
![]() |
Text
Skripsi Full (2).pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
Latar Belakang: Perawatan antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil, misalnya pengawasan kesehatan secara fisik dan psikologis, memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, serta persiapan persalinan dan kelahiran. Pada tahun 2020, angka kematian ibu (AKI) global mencapai 223 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut data dari World Health Organization (WHO), diperkirakan hampir 800 wanita meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Diketahui terjadinya penurunan kunjungan pemanfaatan pelayanan antenatal yang dimana perawatan antenatal terendah pada tahun 2024 yakni di Puskesmas Pondok Meja yaitu 32,04% jika disandingkan dengan 23 puskesmas lainnya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Sampel penelitian yaitu ibu yang memiliki balita usia <6 bulan di wilayah kerja puskesmas Pondok Meja pada rentang September-Januari 2025. Jumlah sampel yaitu 145 responden, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan stratified sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan analisis logistik berganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil memanfaatkan perawatan antenatal sebanyak 87 orang (60%). Terdapat beberapa variabel yang berhubungan dengan memanfaatkan perawatan antenatal yaitu status pekerjaan (p-value 0,003) dan Pelayanan Antenatal (p-value 0,002 sementara variabel yang tidak berhubungan yaitu usia (p-value 0,128), paritas (p-value 0,322), tingkat pendidikan (p-value 1,000), pengetahuan (p-value 0,127), dukungan keluarga (p-value 0,205), riwayat penyakit (p-value 0,374) dan tingkat kepuasan (p-value 0,070). Variabel yang berpengaruh yaitu status pekerjaan, tenaga kesehatan, dan tingkat kepuasan. Namun, variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan perawatan antenatal adalah variabel status pekerjaan (PR 3,297). Kesimpulan: Status pekerjaan dan Pelayanan Antenatal merupakan faktor resiko penyebab menurunnya kunjungan pemanfaatan perawatan antenatal, namun faktor resiko yang paling dominan yaitu status pekerjaan. Pihak puskesmas pondok meja diharapkan dapat meningkatkan pelayanan antenatal dan melakukan evaluasi agar dapat meningkatkan kelengkapan kunjungan antenatal terhadap ibu hamil. Kata Kunci: Pemanfaatan, Antenatal, Kesehatan, Ibu, Hamil Background: Antenatal care is a service provided to pregnant women, such as physical and psychological health monitoring, monitoring fetal growth and development, and preparing for labor and buth. In 2020, the global maternal mortality rate (MMR) reached 223 per 100,000 live births According to data from the World Health Organization (WHO), it is estimated that nearly 800 women die every day from complications of pregnancy and childbirth. It is known that there is a decrease in antenatal care utilization visits where the lowest antenatal care in 2024 is at Pondok Meja Health Center, which is 32.04% when compared to 23 other health centers. Methods: This study used a quantitative method with a Cross Sectional design. The research sample was mothers who had toddlers aged 6 months in the Pondok Meja health center work area in the September-December 2024 range. The number of samples was 145 respondents, the sampling technique was carried out using stratified sampling. Data collection using a questionnaire Data analysis with univariate, bivariate and multivariate analysis. Results: The results showed that the majority of pregnant women utilized antenatal care as many as 87 people (60%) There are several variables associated with utilizing antenatal care, namely employment status (p-value 0.003) and Antenatal Care (p-value 0.002 while variables that are not related are age (p-value 0.128), parity (p-value 0.322), education level (p-value 1.000), knowledge (p-value 0 127), family support (p-value 0.205), medical history (p-value 0.374) and satisfaction level (p-value 0.070). The influential variables were employment status, health workers, and satisfaction level However, the most influential variable on antenatal care utilization was the employment status variable (PR 3.297) Conclusion: Employment status and Antenatal Care are risk factors for declining antenatal care utilization visits, but the most dominant risk factor is employment status. The pondok meja health center is expected to improve antenatal care services and conduct evaluations in order to improve the completeness of antenatal care visits to pregnant women. Keywords: Utilization, Antenatal, Health, Mother, Pregnant
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Utilization, Antenatal, Health, Mother, Pregnant |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Pratenta Br. Tarigan Tua |
Date Deposited: | 24 Mar 2025 07:27 |
Last Modified: | 24 Mar 2025 07:27 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/76652 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |