Simamora, Ester Theresia (2025) STATUS HUKUM ANAK LAKI-LAKI PADA PERKAWINAN PASU-PASU RAJA: (Studi Kasus di Desa Sigulok). S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTRAK Ester.pdf Download (14kB) |
![]() |
Text
BAB I PENDAHULUAN Ester.pdf Download (244kB) |
![]() |
Text
BAB IV PENUTUP Ester.pdf Download (34kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA Ester.pdf Download (93kB) |
![]() |
Text
Pengesahan Ester.pdf Download (359kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI ESTER CETAK.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai status anak laki-laki yang lahir dari Perkawinan Pasu-Pasu Raja pada Masyarakat Batak sebagaimana diketahui anak laki-laki menjadi penerus marga meskipun terlahir dari perkawinan Pasu-Pasu Raja, yang menjadi Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana praktik perkawinan Pasu-Pasu Raja diterapkan dalam masyarakat adat di Desa Sigulok, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan? 2) Bagaimana Status Anak laki-laki yang lahir dari Perkawinan Pasu-Pasu Raja dalam masyarakat Adat di Desa Sigulok, Kecamatan Sijamapolang, Kabupaten Humbang Hasundutan? Penelitian ini menggunakan pendekatan Yuridis Empiris dengan data penelitian dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi dengan Tetua Adat, Tokoh Agama, dan Pasangan yang melangsungkan perkawinan Pasu-Pasu Raja di daerah setempat, kemudian data-data yang diperoleh diolah dengan metode kualitatif. Hasil yang diperoleh ialah status anak laki-laki ialah diakui hanya dalam lingkup masyarakat adat saja, dalam lingkup agama tetap ditentang bagi yang melaksanakan perkawinan tersebut, namun terdapat pengaruh mengenai warisan apabila ada saudara laki-laki yang lain, dan praktik perkawinan tersebut juga dilakukan secara tertutup yang hanya melibatkan para laki-laki untuk menjadi perwakilan setiap marga dari setiap dusun yang ada di desa terebut lalu kemudian dilanjutkan dengan makan bersama sebagai ungkapan syukur karena telah terlaksana Perkawinan Pasu-Pasu Raja. Kata Kunci: Perkawinan, Pasu-Pasu Raja, status anak laki-laki. ABSTRACT This research aims to analyze the status of boys born from the Pasu-Pasu Raja marriage in the Batak community, as it is known that boys become the successors of the clan even though they are born from the Pasu-Pasu Raja marriage. The formulation of the problem in this research is: 1) How is the practice of Pasu-Pasu Raja marriage carried out among indigenous communities in Sigulok Village, Sijamapolang District, Humbang Hasundutan Regency? 2) What is the position of sons resulting from the Pasu-Pasu Raja marriage in the Indigenous community in Sigulok Village, Sijamapolang District, Humbang Hasundutan Regency? This research uses an Empirical Juridical approach with research data collected through interviews and observations of Traditional Elders, Religious Figures, and Couples who are carrying out Pasu-Pasu Raja marriages in the local area, then the data obtained is processed using qualitative methods. The results obtained are that the status of sons is only recognized within the scope of traditional communities, within the scope of religion it is still disputed by the party carrying out the marriage, but there is an influence regarding inheritance if there is another male sibling, and the practice of marriage is also carried out in private, involving only men as representatives of each clan from each hamlet in the village, followed by a meal together as an expression of gratitude for the Pasu-Pasu Raja marriage. Keywords: Marriage, Pasu-Pasu Raja, Status of Sons.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan, Pasu-Pasu Raja, Status Anak Marriage, Pasu-Pasu Raja, Status of Sons |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Simamora |
Date Deposited: | 16 Apr 2025 08:30 |
Last Modified: | 16 Apr 2025 08:30 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/77390 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |