Fauzia Mukhlis, Hany (2025) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA SMA/SLTA DI KECAMATAN SIULAK. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
Skripsi full text_Hany Fauzia Mukhlis_G1D121057.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
![]() |
Text
COVER .pdf Download (400kB) |
![]() |
Text
Pengesahan Skripsi.pdf Download (945kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (449kB) |
![]() |
Text
BAB 5.pdf Download (199kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (247kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (247kB) |
Abstract
Abstrak Latar Belakang: Perilaku seksual berisiko di kalangan remaja menjadi perhatian yang terus berkembang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO (2023), di beberapa negara berkembang, 40% remaja laki-laki dan perempuan berusia 18 tahun telah melakukan hubungan seks tanpa ikatan pernikahan. Di Kerinci, BKKBN (2024) mencatat peningkatan kasus kehamilan remaja dari 10 pada tahun 2023 menjadi 12 pada tahun 2024. Perilaku ini dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan, infeksi menular seksual, dan dampak kesehatan negatif lainnya. Komplikasi kehamilan dan persalinan adalah penyebab utama kematian remaja perempuan. Dari 5,6 juta aborsi tahunan, 3,9 juta tidak aman, berkontribusi pada kematian ibu dan masalah kesehatan jangka panjang (WHO, 2022). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko di kalangan remaja di Kecamatan Siulak. Metode: Penelitian dilakukan terhadap 77 responden remaja kelas 12 di 4 sekolah SMA/SLTA di Kecamatan Siulak. Data dikumpulkan menggunakan angket kuesioner, pengujian validitas, reabilitas dan uji hipotesis dengan menggunakan software SmartPLS 4.0. Hasil: Ada hubungan signifikan dengan arah positif antara faktor Lingkungan dengan Interpersonal dan perilaku seksual berisiko memiliki nilai (p-value 0.000),Ada hubungan signifikan dengan arah positif faktor interpersonal dengan individu dan perilaku seksual berisiko memiliki nilai (p-value 0.000), Ada hubungan signifikan dengan arah positif secara tidak langsung antara faktor lingkungan dengan faktor individu dan perilaku seksual berisiko (p-value 0.000). Tidak ada hubungan signifikan antara faktor individu dengan Perilaku seksual berisiko (p-value 0.094). Tidak ada hubungan interpersonal dengan perilaku seksual berisiko (p-value 0.137). Kesimpulan: Faktor-faktor yang berhubungan signifikan positif antara faktor lingkungan dan interpersonal, serta antara lingkungan dengan perilaku seksual berisiko; sementara faktor interpersonal juga berhubungan positif dengan individu, tetapi tidak ada hubungan signifikan antara faktor individu dan perilaku seksual berisiko, serta antara interpersonal dan perilaku seksual berisiko secara tidak langsung. Saran: Diperlukan kerja sama antara pemerintah dan sekolah untuk merancang program pendidikan seksual yang efektif, guna mengurangi risiko perilaku seksual berisiko di kalangan remaja. Kata kunci: Perilaku seksual berisiko, Remaja, Teman sebaya, Pasangan romantis. Abstract Background: Risky sexual behavior among adolescents is a growing concern worldwide, including in Indonesia. According to WHO data (2023), in several developing countries, 40% of male and female adolescents aged 18 years have had sex without marriage. In Kerinci, BKKBN (2024) recorded an increase in cases of adolescent pregnancy from 10 in 2023 to 12 in 2024. This behavior can lead to unwanted pregnancies, sexually transmitted infections, and other negative health impacts. Complications of pregnancy and childbirth are the leading cause of death for adolescent girls. Of the 5.6 million annual abortions, 3.9 million are unsafe, contributing to maternal death and long-term health problems (WHO, 2022). Objective: This study aims to identify factors associated with risky sexual behavior among adolescents in Siulak District. Methods: The study was conducted on 77 respondents of grade 12 adolescents in 4 high schools in Siulak District. Data were collected using a questionnaire, validity testing, reliability and hypothesis testing using SmartPLS 4.0 software. Results: There is a significant positive relationship between Environmental factors and Interpersonal and risky sexual behavior has a value (p-value 0.000), There is a significant positive relationship between interpersonal factors and individuals and risky sexual behavior has a value (p-value 0.000), There is a significant indirect positive relationship between environmental factors and individual factors and risky sexual behavior (p-value 0.000). There is no significant relationship between individual factors and Risky Sexual Behavior (p-value 0.094). There is no interpersonal relationship with risky sexual behavior (p-value 0.137). Conclusion: Factors that are significantly positively related between environmental and interpersonal factors, as well as between the environment and risky sexual behavior; while interpersonal factors are also positively related to individuals, but there is no significant relationship between individual factors and risky sexual behavior, as well as between interpersonal and risky sexual behavior indirectly. Suggestion: Cooperation is needed between the government and schools to design effective sexual education programs, in order to reduce the risk of risky sexual behavior among adolescents. Keywords: Risky sexual behavior, Adolescents, Peers, Romantic partners
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku seksual berisiko, Remaja, Teman sebaya, Pasangan romantis. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | HANY FAUZIA MUKHLIS |
Date Deposited: | 24 Apr 2025 08:10 |
Last Modified: | 07 May 2025 06:57 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/77814 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |