Putra, Aldian (2025) ANALISIS PENERAPAN SANKSI ADAT DALAM TRADISI LUBUK LARANGAN DESA RANTAU DUKU KECAMATAN RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO. S1 thesis, PPKn.
![]() |
Text
skripsi full aldian putra.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
cover aldian.pdf Download (45kB) |
![]() |
Text
lembar persetujuan pengesahan aldian.pdf Download (703kB) |
![]() |
Text
abstrak aldian.pdf Download (186kB) |
![]() |
Text
bab 1 aldian.pdf Download (461kB) |
![]() |
Text
bab 5 aldian.pdf Download (461kB) |
![]() |
Text
daftar pustaka aldian.pdf Download (446kB) |
Abstract
Penelitian ini didasarkan pada adanya permasalahan mengenai pelanggaran sanksi adat tradisi lubuk larangan di Desa Rantau Duku, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sanksi adat dalam tradisi lubuk larangan di Desa Rantau Duku, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk pelaksanaan tradisi lubuk larangan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rantau Duku, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Metode penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dimana metode tersebut biasanya menghasilkan metode deskriptif analisis. Data penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan bersama Datuk Rio, Ketua Lembaga Adat Melayu, Panitia Lubuk Larangan, masyarakat yang terlibat dalam tradisi lubuk larangan, dan pelanggar tradisi lubuk larangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sanksi adat dalam tradisi lubuk larangan di desa Rantau Duku, Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo telah dilaksanakan dengan baik hal ini ditandai dengan sanksi adat yang wajib dilaksanakan oleh pelanggar yaitu berupa denda satu ekor kambing dan sanksi spiritual melalui doa qunut jika tidak mau membayar denda akan dikenakan sanksi bakelpa atau dikucilkan dari masyarakat, sanksi ini bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya perairan. Meskipun sanksi ini diterapkan, masih terdapat pelanggaran yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai batasan lubuk larangan. Penegakan hukum adat di desa ini melibatkan partisipasi seluruh masyarakat, namun masih perlu ditingkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai aturan dan tata batas. Pada pelaksanaan nya tradisi ini melibatkan serangkaian kegiatan yang telah dilestarikan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Sebelum acara, panitia dibentuk melalui musyawarah untuk memastikan keterlibatan masyarakat dan mempersiapkan segala kebutuhan, termasuk membuat bendungan untuk menjaga ikan. Pada hari pelaksanaan, peserta diwajibkan mendaftar dan membayar biaya sesuai metode penangkapan yang dipilih. Kegiatan dimulai dengan pembacaan doa oleh imam, kemudian diresmikan dengan simbolis pelemparan jala oleh kepala desa. Hasil tangkapan ikan dibagi antara panitia dan peserta dengan prinsip keadilan. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi perspektif baru bagi masyarakat mengenai aturan dan sanksi adat dalam tradisi lubuk larangan, dan dijadikan panduan bagi masyarakat. Dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pentingnya pelaksanaan tradisi yang berkelanjutan dalam konteks kearifan lokal.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Aldian Putra |
Date Deposited: | 29 Apr 2025 06:35 |
Last Modified: | 29 Apr 2025 06:36 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/77874 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |