Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Payo Selincah Tahun 2025

Mapin Putra, Rio (2025) Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Payo Selincah Tahun 2025. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (50kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (130kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (48kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (68kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (191kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Latar Belakang : Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah penyakit pernapasan yang menyerang hidung, faring, laring, dan sinus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. ISPA merupakan penyebab utama kematian pada balita. ISPA termasuk 10 penyakit terbanyak menurut profil Kesehatan dinas Kesehatan kota Jambi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita dan kondisi yang paling mempengaruhi terjadinya ISPA tersebut. Metode Penelitian : Metode penelitian kuantitatif, menggunakan desain cross sectional, dengan Sampel penelitian diambil menggunakan Teknik stratifield random sampling. Populasi dalam penelitian adalah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas payo selincah dengan pengambilan sampel sebanyak 105 responden. Hasil : hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kepadatan hunian (p-value= 0,010), luas ventilasi (p-value= 0,053), suhu (p-value= 0,025), dan kelembapan (p-value= 0,012) dengan kejadian ISPA pada balita. terdapat hubungan tidak signifikan antara paparan asap rokok (p-value= 0,835), dan penggunaan obat nyamuk bakar (p-value= 0,845) dengan kejadian ISPA pada balita. kelembapan merupakan variabel yang paling dominan dengan p-value= 0.038, dengan PR sebesar 3,033, artinya balita yang tinggal di rumah dengan kelembapan yang tidak memenuhi syarat 3 kali berisiko terkena ISPA. Kesimpulan : Balita yang tinggal di rumah dengan kondisi tidak memenuhi syarat Kesehatan dapat meningkatkan risiko terjadinya ISPA. Masyarakat di sarankan untuk membuka ventilasi secara berkala agar menjaga suhu dan kelembapan tetap ideal, mengurangi kebiasaan merokok di dalam rumah, dan mengurangi penggunaan obat nyamuk bakar dengan memasang kasa nyamuk pada lubang angin rumah dalam mengendalikan nyamuk.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Kondisi Fisik Rumah, ISPA, Balita.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: RIO MAPIN PUTRA
Date Deposited: 07 May 2025 06:26
Last Modified: 07 May 2025 06:26
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/78108

Actions (login required)

View Item View Item