Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Dan Perlindungan Anak Dalam Menangani Kekerasaan Seksual Anak Di Kota Jambi

Ridwan, M. (2025) Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Dan Perlindungan Anak Dalam Menangani Kekerasaan Seksual Anak Di Kota Jambi. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (634kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (454kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (634kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (395kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (294kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (506kB)
[img] Text
Skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
HALAMAN PERSETUJUAN,HAL PENGESAHAN.pdf

Download (397kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Kekerasan seksual anak memiliki jumlah kasus paling tinggi dibandingkan jenis kekerasan anak lainnya di Kota Jambi. Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) adalah salah satu instansi yang dibentuk dan didirikan oleh pemerintah untuk mengantisipasi dan memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari penganiayaan, pelecehan seksual, dan melindungi hak asasi para perempuan dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peran yang dilakukan oleh DPMPPA Kota Jambi dalam menangani kekerasan seksual anak dengan menggunakan teori peran pemerintah menurut Blakely dalam Mudrajad Kuncoro yaitu peran sebagai koordinator, Fasilitator, dan Stimulator. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPMPPA Kota Jambi telah melaksanakan ketiga peran tersebut namun belum maksimal. Peran koordinator dilakukan dengan menjalin koordinasi dengan instansi lain, tetapi rapat koordinasi rutin antar instansi terkait belum terlaksana. Peran fasilitator dilakukan dengan memfasilitasi layanan seperti pengaduan masyarakat, konsultasi bidang hukum, konseling dengan psikolog, rujukan kesehatan, rumah aman, pendampingan, penjangkauan korban dan mobil perlindungan Pita Molin. Namun masih kurangnya psikolog dan belum tersedianya ruangan khusus konsultasi. Peran stimulator dilakukan dengan mengikutsertakan petugas dalam kegiatan pelatihan, tetapi pelatihan yang diikuti petugas masih terbilang sedikit. Dalam upaya mengurangi kekerasan seksual anak yakni dengan melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan kekerasan melalui inovasi Pita Molin (Pelayanan, Informasi, Dan Konsultasi Melalui Mobil Perlindungan) dan Peluk Molin (Pelayanan Kelurahan Melalui Mobil Perlindungan) namun kegiatan tersebut belum mencakup seluruh sekolah dan kelurahan yang ada di Kota Jambi.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Kerasan Seksual Anak, Peran, Perlindungan Anak
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan
Depositing User: Ridwan
Date Deposited: 08 May 2025 08:17
Last Modified: 08 May 2025 08:17
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/78184

Actions (login required)

View Item View Item