Marlina, Yeni (2025) Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu dalam Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi. S1 thesis, Universitas Jambi.
![[img]](https://repository.unja.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
ABSTRAK.pdf Download (219kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (276kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (165kB) |
|
Text
COVER.pdf Download (112kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (190kB) |
|
Text
FULL SKRIPSI YENI MARLINA.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (325kB) |
Abstract
Abstrak Latar Belakang : Pemantauan tumbuh kembang balita masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, termasuk Puskesmas Tanjung Pinang. Masalah ini umumnya disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berdampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Kader posyandu berperan penting sebagai ujung tombak dalam kegiatan pemantauan, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan kader tidak aktif. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel 66 kader. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan kader dalam Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kader yaitu meliputi masa kerja ≥ 3 tahun (p = 0.014;PR= 2,321;CL95%= 1,373-3,926), pelatihan terkait pemantauan tumbuh kembang balita (p = 0.008;PR= 2,382;CL95%= 1,429-3,973), penghargaan berupa sertifikat (p = 0.009;PR= 0,544; CL95%= 0,429-0,690),pengetahuan yang baik (p = 0.014; PR= 2,292; CL95%= 1,339-3,921), dan sikap kader yang positif (p = 0.019; PR= 2,181; CL95%= 1,219-3,902). Sebaliknya, tingkat pendidikan (p= 0.533; PR= 0,737; CL95%= 0,366-1,483) dan pekerjaan kader (p = 0.544; PR= 0,731;CL 95%= 0,387-1,378) tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap keaktifan kader. Kesimpulan: Pelatihan, pengetahuan dan masa kerja menjadi faktor utama yang mempengaruhi keaktifan kader dalam pemantauan tumbuh kembang, oleh karena itu diharapkan puskesmas meningkatkan pelatihan untuk mendorong keaktifan kader. Kata Kunci: Keaktifan Kader, Pemantaun Tumbuh Kembang ABSTRACT Background: Monitoring the growth and development of toddlers is still a health problem in Indonesia, including the Tanjung Pinang Community Health Center. This problem is generally caused by chronic malnutrition which has a long-term impact on children's growth and development. Posyandu cadres play an important role as the spearhead in monitoring activities, however there are several factors that cause cadres to be inactive. Method: This research uses a quantitative approach with a cross sectional design. Sample of 66 cadres. Results: This research shows that the activeness of cadres in monitoring the growth and development of toddlers reached 60.6%. The factors that influence by years of service of ≥ 3 years (p = 0.014; PR = 2.321; CL95% = 1.373-3.926), training related to monitoring the growth and development of toddlers (p = 0.008; PR = 2.382; CL95% = 1.429-3.973), recognition in the form of certificates (p = 0.009; PR= 0.544; CL95%= 0.429-0.690), good knowledge (p = 0.014; PR= 2.292; CL95%= 1.339-3.921), and positive cadre attitude (p = 0.019; PR= 2.181; CL95%= 1.219-3.902). In contrast, education level (p= 0.533; PR= 0.737; CL95%= 0.366-1.483) and cadre occupation (p = 0.544; PR= 0.731; CL 95%= 0.387-1.378) did not show a significant influence on cadre activity. Conclusion: Training, knowledge and years of service of are the main factors that influence cadre activity in monitoring growth and development, therefore it is hoped that puskesmas will increase training to encourage cadre activity. Keywords: Cadre Activeness, Monitoring Growth and Development
| Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
| Depositing User: | Marlina |
| Date Deposited: | 02 Jun 2025 02:08 |
| Last Modified: | 02 Jun 2025 02:08 |
| URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/78841 |
Actions (login required)
 |
View Item |
