Analisis Nilai Karakter Religius Dalam Tradisi Upacara Panggih Pada Pernikahan Adat Jawa Di Desa Sungai Merah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun

As shalikhah, Sinta Wahidha (2025) Analisis Nilai Karakter Religius Dalam Tradisi Upacara Panggih Pada Pernikahan Adat Jawa Di Desa Sungai Merah Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
ABSTRAK SKRIPSI SINTA.pdf

Download (144kB)
[img] Text
Bab 1 skripsi sinta.pdf

Download (429kB)
[img] Text
Bab V skripsi sinta.pdf

Download (171kB)
[img] Text
cover skripsi sinta.pdf

Download (118kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA skripsi sinta.pdf

Download (200kB)
[img] Text
skripsi UPLOAD sinta bismillah 39 fix benar.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)
[img] Text
persetujuan & pengesahan skripsi sinta.pdf

Download (781kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Permasalahan yang terjadi di Desa Sungai Merah yaitu terdapat sejumlah remaja yang tidak mengetahui tentang tradisi upacara panggih, saat upacara panggih di dominasi oleh orang tua, kemudian saat sesi do'a bersama masih ada masyarakat yang berbincang-bincang dan bermain ponsel. Di Desa Sungai Merah juga terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh anak-anak sekolah seperti membolos, bermain di toko yang dekat masjid hingga lupa waktu, dan menaiki kendaraan dengan berboncengan. Lalu di Desa Sungai merah juga ada masyarakat yang tidak mau membantu atau menolong saat ada kegiatan gotong royong. Beberapa permasalahan di atas memiliki dampak pada kehidupan masyarakat dan keberlangsungan tradisi upacara panggih yang ada di Desa Sungai Merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pengajaran nilai karakter religius dalam tradisi upacara panggih yang ada di Desa Sungai Merah. Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Merah, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan yaitu teori Religius. Penelitian ini menggunakan indikator karakter religus yaitu: 1) toleransi, 2) cinta damai, 3) menghargai perbedaan agama, 4) teguh pendirian, 5) percaya diri, 6) kerja sama lintas agama, 7) anti bully dan kekerasan, 8) persahabatan, 9) tidak memaksakan kehendak, 10) melindungi yang kecil dan tersisih. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengajaran nilai karakter religius dalam tradisi upacara panggih di Desa Sungai Merah terlihat dalam 10 aspek utama. 1) toleransi terlihat dari semua orang boleh menghadiri acara panggih tanpa dari ras, agama dan suku. 2) cinta damai ditunjukkan dengan masyarakat saling rukun dan mau membantu sesama saat ada acara. 3) menghargai perbedaan agama terlihat pada saat semua orang yang datang tidak membeda-bedan agama mereka, semua dapat berbaur tanpa menghiraukan perbedaan antara mereka. 4) Teguh pendirian ditunjukkan ketika semua orang tetap membantu walaupun saat acara turun hujan kemudian teguh pendirian juga ditunjukkan ketika pengantin perempuan tetap menggunakan acara upacara panggih diacara pernikahannya. 5) percaya diri dapat dilihat ketika masyarakat yang rewang diberi amanah oleh pemilik hajat atau tuan rumah mereka merasa mampu menjalankannya dengan baik. 6) kerja sama lintas agama ditunjukkan ketika orang-orang yang rewang di sana tidak hanya orang yang beragam Islam dan mereka mampu bekerja sama dengan baik. 7) anti bully dan kekerasan dilihat pada acara upacara panggih tidak ada kegiatan yang mengandung kekerasan. 8) persahabatan ditunjukkan ketika para sahabat membantu acara upacara panggih hingga selesai. 9) tidak memaksakan kehendak dilihat dari semua keluarga dari kedua mempelai saling setuju atas keputusan bersama yang telat dibuat 10) melindungi yang kecil dan tersisih terlihat saat semua orang ikut menjaga agar acara tersebut berjalan dengan lancar. The problems that occur in Sungai Merah Village are that there are a number of teenagers who do not know about the tradition of the panggih ceremony, when the panggih ceremony is dominated by parents, then during the joint prayer session there are still people who chat and play with their cellphones. In Sungai Merah Village there are also several violations committed by school children such as playing truant, playing in shops near the mosque until they forget the time, and riding a vehicle with a pillion. Then in Sungai Merah Village there are also people who do not want to help or assist when there are mutual cooperation activities. Some of the problems above have an impact on people's lives and the sustainability of the panggih ceremony tradition in Sungai Merah Village. This study aims to determine the form of teaching religious character values in the panggih ceremony tradition in Sungai Merah Village. This research was conducted in Sungai Merah Village, Pelawan District, Sarolangun Regency. The data collection techniques used in this study were observation, interviews, and documentation. The theory used is the Religious theory. This study uses indicators of religious character, namely: 1) tolerance, 2) love of peace, 3) respect for religious differences, 4) steadfastness, 5) self-confidence, 6) interfaith cooperation, 7) anti-bullying and violence, 8) friendship, 9) not forcing one's will, 10) protecting the small and marginalized. The results of the study indicate that there is teaching of religious character values in the tradition of the panggih ceremony in Sungai Merah Village, seen in 10 main aspects. 1) tolerance is seen from everyone being allowed to attend the panggih event regardless of race, religion and ethnicity. 2) love of peace is shown by the community being harmonious and willing to help each other when there is an event. 3) respecting religious differences is seen when everyone who comes does not differentiate between their religions, all can mingle without paying attention to the differences between them. 4) steadfastness is shown when everyone continues to help even though it rains during the event, then steadfastness is also shown when the bride still uses the panggih ceremony at her wedding. 5) self-confidence can be seen when the rewang community is given a mandate by the owner of the event or their host, they feel capable of carrying it out well. 6) interfaith cooperation is shown when the rewang people there are not only people of diverse Islam and they are able to work together well. 7) anti-bullying and violence is seen in the panggih ceremony, there are no activities that contain violence. 8) friendship is shown when friends help with the panggih ceremony until it is finished. 9) not forcing their will is seen from all the families of the bride and groom agreeing on a joint decision that was made late. 10) protecting the small and marginalized is seen when everyone helps to ensure that the event runs smoothly.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Nilai Karakter Religius, Tradisi Panggih, Pernikahan Adat Jawa
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan PPKn
Depositing User: SINTA WAHIDHA AS SHALIKHAH
Date Deposited: 23 Jun 2025 02:02
Last Modified: 23 Jun 2025 02:02
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/80132

Actions (login required)

View Item View Item