Rahmadani, Arief (2025) Penanganan Penyakit Scabies pada Kambing Jawarandu di Desa Pulau Tujuh Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin. D3 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
KTI_ARIEF_RAHMADANI_abstrak.pdf Download (186kB) |
![]() |
Text
KTI_ARIEF_RAHMADANI_BAB 1.pdf Download (191kB) |
![]() |
Text
KTI IRBA BAB 5.pdf Download (187kB) |
![]() |
Text
KTI_ARIEF_RAHMADANI_cover.pdf Download (186kB) |
![]() |
Text
KTI_ARIEF_RAHMADANI_DAPUS.pdf Download (314kB) |
![]() |
Text
KTI_ARIEF_RAHMADANI_full kti.pdf Restricted to Repository staff only Download (645kB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan arief.pdf Download (186kB) |
Abstract
Scabies adalah penyakit parasit menular pada kulit yang di sebabkan oleh tungau. Spesies tungau yang sering menyebabkan scabies pada kambing adalah Sarcoptes scabiei. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendiagnosa dan mengetahui teknik penanganan penyakit scabies pada kambing jawa randu (bligon) di Desa Pulau Tujuh. Berdasarkan dari hasil anamnesa yang di dapat dari petugas medis, kambing dengan pemilik atas nama Bapak Sujito menunjukkan gejala fisik dan klinis tidak normal berupa terdapatnya kulit kasar dan berkoreng pada bagian telinga kambing. Kambing gelisah (terlihat sanat tidak nyaman), nafsu makan menurun, dan terjadi kerontokan bulu. Di tunjang dari hasil pemeriksaan fisik dan gejala klinis, kambing tersebut di diagnosa terkena penyakit scabies. Penanganan awal yang dilakukan adalah handling, adapun cara handling yang dilakukan pada kasus Scabies pada kambing jawa randu (bligon) di Desa Pulau Tujuh adalah kambing diikat pada bagian leher lalu dikaitkan talinya pada tiang kendang, dan bagian belakang badan kambing dijepit ke dinding kandang oleh pemilik kambing. Adapun jenis pengobatan yang diberikan pada kegiatan magang pada program MBKM dalam penanganan scabies ini adalah: Pengobatan kausatif yang bertujuan untuk membunuh tungau penyebab scabies dan telurnya, obat yang digunakan adalah obat antiparasit (invermectin) dengan nama dagang Ivomec Super, dengan dosis 1 ml/ 50kg, dan dengan rute pemberian injeksi subkutan (SC) pada bagian leher, lebih tepatnya di daerah di bawah kulit antara garis punggung (dorsal) dan garis tengkuk (cervical), Pengobatan simptomatik yang bertujuan untuk mencegah infeksi, obat yang di gunakan gusanex spray dengan rute topical yaitu dengan cara disemprotkan ke area luka, pemberian suplemen vitamin B-komplek dengan dosis 1 ml/ 10 kg yang bertujuan untuk menambah daya tahan, energi, dan memperbaiki nafsu makan kambing, dengan rute Intramuskular (IM) pada area leher bagian samping kanan. Pemberian dilakukan pasca penanganan yaitu dua minggu setelah penanganan.
Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kambing jawa randu; Scabies; Penanganan; |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Kesehatan Hewan |
Depositing User: | Arief rahmadani |
Date Deposited: | 25 Jun 2025 04:15 |
Last Modified: | 25 Jun 2025 04:16 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/80371 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |