TRADISI PARJAMBARAN DALAM PROSESI ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA JAMBI

Sory, Daniel Meiden (2025) TRADISI PARJAMBARAN DALAM PROSESI ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT BATAK TOBA DI KOTA JAMBI. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
COVER.pdf

Download (152kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (136kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (328kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (166kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (224kB)
[img] Text
FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Tradisi parjambaran merupakan salah satu tradisi yang ada di kalangan masyarakat suku Batak Toba. Parjambaran sesuai dengan artinya yaitu hak adalah tradisi pembagian hak atau kewajiban yang diberikan kepada tiap-tiap pihak yang telah diatur dalam prinsip dalihan na tolu. Seperti tradisi pada umumnya, parjambaran juga memiliki banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pemahaman tentang nilai-nilai yang terkandung di dalam tradisi parjambaran sendiri cenderung masih kurang diketahui oleh masyarakat suku batak terlebih bagi generasi muda. Penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang nilai yang terkandung dalam tradisi parjambaran yang ada dalam pesta pernikahan masyarakat suku Batak Toba di Kota Jambi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah. Subjek utama yang penulis pilih dalam penelitian ini adalah tradisi parjambaran dalam pesta pernikahan dengan batasan spasial di Kota Jambi. Sumber data primer yang peneliti gunakan berupa wawancara dengan tokoh adat yang terlibat dalam tersebut serta observasi secara langsung, adapun sumber data sekunder diperoleh penulis melalui studi pustaka dari referensi penelitian yang relevan dengan judul penulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi parjambaran sesuai dengan bentuknya terbagi menjadi tiga yaitu jambar juhut, jambar hata, dan jambar ulaon. Proses masuknya tradisi parjambaran pada awalnya dibawa oleh masyarakat suku Batak di daerah asalnya yang memilih untuk merantau di Kota Jambi yang kemudian mulai dilaksanakan di Kota Jambi sekitar tahun 1980. Tradisi parjambaran sendiri mengalami beberapa penyesuaian seiring berjalannya waktu, perubahan itu sendiri tidak mengurangi nilai serta filosofi yang ada. Bagian tubuh yang digunakan dalam jambar juhut dibagikan sesuai dengan arti dan peranan penerimanya. Secara umum tradisi parjambaran mengandung nilai-nila keadilan, demokratis, gotong-royong, serta religi di dalamnya yang tercermin dari bagaimana tradisi tersebut dilaksanakan. The parjambaran tradition is one of the traditions that exist among the Batak Toba people. Parjambaran according to its meaning, namely rights, is a tradition of distributing rights or obligations given to each party that has been regulated in the principle of dalihan na tolu. Like traditions in general, parjambaran also has many values ​​contained in it. Understanding of the values ​​contained in the parjambaran tradition itself tends to be less known by the Batak people, especially for the younger generation. This study was written with the aim of describing the values ​​contained in the parjambaran tradition that exist in the wedding party of the Batak Toba people in Jambi City. The research method used is the historical research method. The main subject that the author chose in this study was the parjambaran tradition in a wedding party with spatial limitations in Jambi City. The primary data sources that the researcher used were in the form of interviews with traditional figures involved in the event and direct observation, while secondary data sources were obtained by the author through literature studies from research references that were relevant to the author's title. The results of the study show that the parjambaran tradition according to its form is divided into three, namely jambar juhut, jambar hata, and jambar ulaon. The process of entering the parjambaran tradition was initially brought by the Batak people in their original area who chose to migrate to Jambi City which then began to be implemented in Jambi City around 1980. The parjambaran tradition itself has undergone several adjustments over time, the changes themselves do not reduce the existing values ​​and philosophies. The body parts used in jambar juhut are distributed according to the meaning and role of the recipient. In general, the parjambaran tradition contains values ​​of justice, democracy, mutual cooperation, and religion in it which are reflected in how the tradition is implemented.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Parjambaran, Batak Toba, Adat Pernikahan, Kota Jambi
Subjects: C Auxiliary Sciences of History > C Auxiliary sciences of history (General)
C Auxiliary Sciences of History > CS Genealogy
L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah
Depositing User: SORY
Date Deposited: 02 Jul 2025 03:22
Last Modified: 02 Jul 2025 03:22
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/80556

Actions (login required)

View Item View Item