Ziadah, Besse Syaharani (2025) EFEKTIVITAS PENAMBAHAN VARIASI DOSIS EKO ENZIM TERHADAP PENURUNAN KADAR SURFAKTAN DAN FOSFAT PADA AIR LIMBAH PENATU. S1 thesis, Teknik Lingkungan.
![]() |
Text
Skripsi Full Besse Syaharani Ziadah.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
![]() |
Text
Cover Skripsi Besse Syaharani Ziadah_removed.pdf Download (101kB) |
![]() |
Text
Halaman Pengesahan Skripsi Besse Syaharani Ziadah.pdf Download (498kB) |
![]() |
Text
Abstrak Skripsi Besse Syaharani Ziadah.pdf Download (191kB) |
![]() |
Text
BAB 1 Skripsi Besse Syaharani Ziadah.pdf Download (190kB) |
![]() |
Text
Bab 5 Skripsi Besse Syaharani Ziadah.pdf Download (173kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka Skripsi Besse Syaharani Ziadah.pdf Download (136kB) |
Abstract
Limbah penatu yang mengandung surfaktan dan fosfat melebihi ambang batas baku mutu menjadi permasalahan serius karena mencemari perairan, memicu pertumbuhan alga berlebih dan menurunkan kadar oksigen. Eko enzim merupakan hasil fermentasi limbah organik yang mengandung enzim seperti protease, lipase, dan amilase yang berpotensi menjadi solusi dengan memecah zat pencemar secara biologis. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas variasi dosis eko enzim dalam menurunkan kadar surfaktan dan fosfat pada air limbah Penatu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dosis 0%, 1%, 3%, 5%, dan 10%, diuji selama lima hari dengan tiga kali pengulangan. Terdapat dua jenis eko enzim yang digunakan, yaitu eko enzim A (hasil fermentasi mandiri) dan eko enzim B (hasil fermentasi komunitas). Pengukuran kadar surfaktan dilakukan dengan metode MBAS (Methylene Blue Active Substances), sementara kadar fosfat dianalisis menggunakan spektrofotometri sesuai dengan standar SNI 06-6989.31-2005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eko enzim B lebih efektif dalam menurunkan kadar surfaktan dibandingkan eko enzim A. Pada dosis 5%, eko enzim B mampu menurunkan kadar surfaktan dari 50,10 mg/L menjadi 34,76 mg/L. Sebaliknya, eko enzim A tidak menunjukkan pola penurunan yang konsisten, dan pada dosis 3% justru terjadi peningkatan kadar surfaktan hingga 177,3 mg/L. Sementara itu, penambahan eko enzim tidak menurunkan kadar fosfat, melainkan meningkatkan konsentrasinya. Pada dosis 10%, kadar fosfat meningkat dari 2,24 mg/L menjadi 9,88 mg/L untuk eko enzim A, dan dari 0,28 mg/L menjadi 7,75 mg/L untuk eko enzim B. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis menggunakan One Way ANOVA menunjukkan bahwa variasi dosis eko enzim berpengaruh signifikan terhadap penurunan kadar surfaktan dan fosfat, hasil p-value sebesar 0,001 (p < 0,05), sehingga hipotesis nol (H₀) ditolak dan hipotesis alternatif (H₁) diterima. Berdasarkan hasil tersebut, eko enzim B terbukti lebih efektif dalam menurunkan kadar surfaktan, meskipun penurunan yang dicapai belum berada di bawah baku mutu, sehingga diperlukan peningkatan variasi dosis. Sementara itu, penggunaan eko enzim belum menunjukkan efektivitas dalam menurunkan kadar fosfat pada air limbah penatu, sehingga dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memahami mekanisme interaksi serta potensi perbaikannya.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences L Education > L Education (General) Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan |
Depositing User: | BESSE SYAHARANI ZIADAH |
Date Deposited: | 02 Jul 2025 03:25 |
Last Modified: | 02 Jul 2025 03:25 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/81003 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |