Nanoemulsi Ekstrak Kulit Jengkol (Pithecellobium Lobatum Benth.) Sebagai Inhibitor Korosi dalam Mengatasi Permasalahan Korosi pada Baja dalam Larutan Asam Sulfat

Shella, Ance Pramai (2025) Nanoemulsi Ekstrak Kulit Jengkol (Pithecellobium Lobatum Benth.) Sebagai Inhibitor Korosi dalam Mengatasi Permasalahan Korosi pada Baja dalam Larutan Asam Sulfat. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text BAB V.pdf Download (86kB)
	Text BAB I (1).pdf Download (273kB)
	Text Abstract.pdf Download (139kB)
	Text Cover (1).pdf Download (2MB)
	Text DRAF SKRIPSI ANCE PRAMAI SHELLA.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (134kB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN (1).pdf Download (2MB)

Abstract

Korosi merupakan salah satu permasalahan utama dalam dunia industri yang melibatkan logam, khususnya baja, yang banyak digunakan sebagai material konstruksi dan peralatan. Dalam lingkungan asam seperti larutan asam sulfat (H₂SO₄), baja sangat rentan mengalami kerusakan akibat reaksi elektrokimia yang merusak permukaan logam secara bertahap. Untuk menekan laju kerusakan tersebut, penggunaan inhibitor korosi menjadi salah satu solusi yang banyak dikembangkan, khususnya dari bahan alami yang ramah lingkungan. Penelitian ini mengkaji pemanfaatan limbah organik berupa kulit jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) yang diformulasikan dalam bentuk nanoemulsi sebagai inhibitor korosi yang efektif. Ekstrak kulit jengkol diperoleh melalui metode maserasi menggunakan etanol 96%, kemudian diformulasikan menjadi nanoemulsi dengan bantuan surfaktan non-ionik Tween 80 dan Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan teknik ultrasonikasi. Penggunaan sistem nanoemulsi bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel sehingga memperluas area permukaan aktif dan mempermudah proses adsorpsi senyawa aktif ke permukaan baja. Baja lunak kemudian direndam dalam larutan H₂SO₄ 0,75 M dengan variasi konsentrasi nanoemulsi dan suhu untuk mengevaluasi efektivitas inhibisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan nanoemulsi ekstrak kulit jengkol mampu menurunkan laju korosi secara signifikan dan meningkatkan efisiensi inhibisi. Efisiensi tertinggi tercapai pada konsentrasi 5% pada suhu 303K, dengan nilai efisiensi sebesar 88,45% dan laju korosi terendah 0,820 mg/cm²·jam. Semakin tinggi konsentrasi inhibitor, efisiensi meningkat, namun efisiensi menurun seiring meningkatnya suhu. Analisis menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan permukaan baja menjadi lebih halus dan terlindungi setelah perlakuan dengan inhibitor. Sementara itu, analisis Fourier Transform Infrared (FTIR) menunjukkan adanya pergeseran gugus fungsi seperti –OH dan C=O, yang mengindikasikan pembentukan ikatan kimia antara senyawa aktif dan permukaan baja. Dengan demikian, nanoemulsi ekstrak kulit jengkol terbukti efektif sebagai inhibitor korosi ramah lingkungan dan memiliki potensi untuk diaplikasikan dalam pengendalian korosi logam di lingkungan industri. Corrosion is one of the major problems in industrial applications involving metals, especially steel, which is widely used as a construction and equipment material. In acidic environments such as sulfuric acid (H₂SO₄) solutions, steel is highly susceptible to gradual damage due to electrochemical reactions that deteriorate the metal surface. To reduce the corrosion rate, various strategies have been developed, one of which is the use of corrosion inhibitors. This research investigates the utilization of organic waste in the form of jengkol peel extract (Pithecellobium lobatum Benth.) formulated into a nanoemulsion as an environmentally friendly and effective corrosion inhibitor. The extract was obtained via maceration using 96% ethanol and then formulated into a nanoemulsion using nonionic surfactant Tween 80 and Virgin Coconut Oil (VCO) through ultrasonic homogenization. The nanoemulsion system aims to reduce particle size, increase surface area, and enhance the adsorption of active compounds onto the steel surface. Mild steel was then immersed in 0.75 M H₂SO₄ solution with varying concentrations of nanoemulsion and temperatures to evaluate inhibition effectiveness. The results showed that the nanoemulsion of jengkol peel extract significantly reduced the corrosion rate and improved inhibition efficiency. The highest efficiency was achieved at a concentration of 5% at 303K, with an inhibition efficiency of 88.45% and the lowest corrosion rate of 0.820 mg/cm²·h. Higher inhibitor concentrations increased efficiency, while increasing temperature reduced it. SEM analysis revealed a smoother and more protected steel surface after treatment, while FTIR analysis indicated functional group shifts (e.g., –OH and C=O), suggesting the formation of chemical bonds between active compounds and the steel surface. In conclusion, the jengkol peel extract nanoemulsion is proven to be an effective and eco-friendly corrosion inhibitor with promising potential for industrial applications.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Korosi, Baja, Asam Sulfat, Laju Korosi, Ekstrak Kulit Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.), Nanoemulsi, Termodinamika
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia
Depositing User:	ANCE PRAMAI SHELLA
Date Deposited:	03 Jul 2025 06:32
Last Modified:	03 Jul 2025 06:32
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/81094

Actions (login required)

View Item