PENANGANAN KASUS PENYAKIT MYIASIS PADA KAMBING JAWARANDU DI DESA MAMPUN BARU PAMENANG BARAT

Alvandri Fajar, Gilang (2025) PENANGANAN KASUS PENYAKIT MYIASIS PADA KAMBING JAWARANDU DI DESA MAMPUN BARU PAMENANG BARAT. D3 thesis, UNIVERSITAS UNJA.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (43kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (32kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (13kB)
[img] Text
KTI_sidang_revisi[1]0-1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (644kB)
[img] Text
IMG-20250703-WA0026.pdf

Download (188kB)
[img] Text
RINGKASAN .pdf

Download (12kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (126kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Myasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi larva lalat (Chrysomya bezziana) didalam jaringan hidup. Awal infestasi larva terjadi pada daerah kulit yang terluka, selanjutnya larva bergerak lebih dalam menuju jaringan otot sehingga menyebabkan daerah luka semakin lebar. Kondisi tersebut menyebabkan tubuh ternak menjadi lemah, nafsu makan menurun, demam serta diikuti penurunan produksi susu dan bobot badan bahkan dapat menyebabkan anemia. Laporan kasus ini bertujuan untuk memberikan informasi penanganan myiasis pada kambing. Seekor kambing Jawa Randu betina umur 2 tahun dengan berat badan 30 kg yang dilaporkan oleh peternak mengalami luka pada bagian pangkal ekor dalam. Kambing selanjutnya diperiksa secara fisik. Hasil dari pemeriksaan fisik pada kambing suhunya 41,5°c, ditemukan luka berlarva, dan keropeng pada bagian pangkal ekor dan didiagnosa mengalami myiasis. Penanganan yang dilakukan adalah handling, pembersihan, dan pengobatan. Jenis pengobatan yang diberikan pada myiasis ini adalah: Pengobatan kausatif pengobatan yang bertujuan membunuh larva lalat dan telur penyebab myiasis, dengan pemberian obat antiparasit. Pengobatan simtomatik pengobatan yang bertujuan meredakan nyeri, demam, dan mencegah infeksi, dengan pemberian obat antibiotik dan pemberian obat antipiretik Pemberian suplemen vitamin bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh, energi, dan memperbaiki nafsu makan kambing. Evaluasi penanganan dilakukan 2 minggu pasca penanganan dengan cara melakukan pemeriksaan kembali keadaan, pemeriksaan menunjukkan hasil positif dimana kondisis myiasis pada bagian yang dilakukan pengobatan, terlihat luka mulai mengering.

Type: Thesis (D3)
Uncontrolled Keywords: Myiasis; kambing; Jawarandu; Penanganan; Chrysomya bezziana
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Peternakan > Kesehatan Hewan
Depositing User: Gilang Alvandri Fajar
Date Deposited: 03 Jul 2025 07:34
Last Modified: 03 Jul 2025 07:34
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/81242

Actions (login required)

View Item View Item