NELSA, IMELIDA and HANINA, HANINA and Lipinwati, Lipinwati and Syauqy, Ahmad and Justitia, BUDI (2025) KARAKTERISTIK PASIEN EKSTRAPULOMONAL TUBERKULOSIS (EPTB)DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (195kB) |
![]() |
Text
bab 1.pdf Download (130kB) |
![]() |
Text
BAB 5..pdf Download (13kB) |
![]() |
Text
BAB 5..pdf Download (13kB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (47kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (154kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (154kB) |
![]() |
Text
Imeildaputrinelsa_G1A120101 24 (3).pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
PERSETUJUAN SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK Latar belakang : Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ lain paru seperti pleura, kelenjar getah bening, abdomen, traktus geniturinarius, kulit, tulang, selaput otak dan jantung, dan perikarditis. Lokasi anatomi yang paling umum untuk TB ekstra paru adalah kelenjar getah bening dan pleura, meskipun dapat ditemukan hampir di semua lokasi dalam tubuh. Tujuan : Untuk mengetahui karakteristik pasien EPTB di Kota Jambi tahun 2018-2022. Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi retrospektif rekam medik. Penelitian dilakukan pada bulan Juni - Oktober 2023. Sampel penelitian adalah seluruh pasien EPTB di RSUD Raden Mattaher jambi 2018 – 2022 sebanyak 84 sampel dengan teknik total sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil: Prevalensi EPTB tahun 2018 sebanyak 3 pasien, tahun 2019 sebanyak 11 pasien, tahun 2020 sebanyak 22 pasien , tahun 2021 sebanyak 17 pasien dan tahun 2022 sebanyak 31 pasien, paling banyak berjenis kelamin perempuan (53.6%), berdasarkan pada kelompok umur dewasa akhir (26.2%), diagnosa terbanyak melalui pemeriksaan radiologi (53,6%), lokasi terbanyak adalah meningen (35.7%), terapi terbanyak adalah OAT kategori I (76.2%), sebagian besar tidak memiliki faktor komorbid (82.1%) dan hasil akhir terapi sebagian besar mengalami perbaikan (54.8%). Kesimpulan : Kejadian EPTB lebih banyak terjadi pada tahun 2022, di lokasi meningen, usia > 18 tahun dengan diagnosis radiologi, mendapatkan terapi OAT, tidak memiliki faktor kormobid, hasil akhir penyakit adalah meninggal. Kata Kunci : EPTB, Mycobacterium Tuberculosis.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | EPTB, Mycobacterium Tuberculosis. |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran |
Depositing User: | NELSA |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 04:32 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 04:32 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/81918 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |