Junaidi, Reindy Syargiantio (2025) GAMBARAN ATTACHMENT ORANG TUA PADA REMAJA DENGAN PERILAKU SELF-HARM DI KOTA JAMBI. S1 thesis, Psikologi.
![]() |
Text
Skripsi Full_Reindy Syargiantio Junaidi_G1C120025_Selesai.pdf Restricted to Repository staff only Download (12MB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (220kB) |
![]() |
Text
Pengesahan dan Persetujuan_merged.pdf Download (473kB) |
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (147kB) |
![]() |
Text
Bab 1.pdf Download (260kB) |
![]() |
Text
Bab 5.pdf Download (130kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (151kB) |
Abstract
LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan periode yang rentan terhadap tekanan emosional, sehingga berbagai perubahan psikologis dapat memicu perilaku menyimpang seperti self-harm. Fenomena meningkatnya kasus self-harm pada remaja, termasuk di Kota Jambi, menunjukkan adanya hubungan yang erat antara kualitas attachment dengan orang tua dan kemampuan remaja dalam mengelola emosi. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kelekatan (attachment) antara orang tua dan remaja pelaku self-harm di Kota Jambi serta faktor-faktor yang memengaruhinya. METODE PENELITIAN Menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan informan yang terdiri dari 4 orang yang berada di kota jambi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. HASIL PENELITIAN Kelekatan orang tua dengan remaja memiliki peran penting dalam kecenderungan self-harm. Lima tema utama yang ditemukan yaitu kelekatan aman, menjauh dari orang tua, merasa kurang perhatian, keterasingan, dan takut/menghindar. Temuan ini sejalan dengan teori Attachment Bowlby dan Ainsworth, serta gaya kelekatan Bartholomew. Faktor-faktor seperti pola asuh, kondisi ekonomi, dan pengaruh media sosial turut memperburuk kualitas hubungan orang tua dan anak. Kurangnya komunikasi dan dukungan emosional menjadi permasalahan utama yang mendorong remaja untuk mengekspresikan tekanan emosionalnya melalui perilaku menyakiti diri. KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas attachment antara remaja dan orang tua berperan penting dalam mencegah perilaku self-harm. Kelekatan yang aman memberikan dukungan emosional yang membuat remaja lebih mampu mengelola stres. Sebaliknya, pola asuh yang keras, kondisi keluarga yang tidak harmonis, tekanan ekonomi, dan pengaruh media sosial dapat memicu munculnya perilaku self-harm. Kata kunci: Remaja, Self Harm, Kelekatan (Attachment), Orang tua.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Psikologi |
Depositing User: | Junaidi |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 04:24 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 04:24 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/81951 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |