Agus, Setyonegoro (2025) ANALISIS KRITIS WACANA RETORIKA POLITIK DI INDONESIA: STUDI BERDASARKAN PENDEKATAN DIALECTICAL-RELATIONAL FAIRCLOUGH. S3 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
DISERTASI AGUS_24122024_FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
![]() |
Text
Abstrak 2.pdf Download (25kB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (97kB) |
![]() |
Text
Bab 1.pdf Download (241kB) |
![]() |
Text
Bab 5.pdf Download (116kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (200kB) |
![]() |
Text
Lembar Pengessahan 2.pdf Download (89kB) |
Abstract
Di era teknologi dewasa ini, bentuk wacana retorika politik menjadi sangat beragam. Berbagai postulat melatarbelakangi pemikiran perlunya penelitian retorika politik di media massa daring. Penelitian ini fokus pada pencarian model wacana retorika politik di Indonesia ditinjau dari analisis kritis berdasarkan pendekatan dialectical-relational approach Fairclough. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah wacana retorika lisan dan tulisan yang tersaji dalam media massa daring, yang diambil pada kurun waktu November 2023 -- Februari 2024. Penelitian ini telah berhasil mengidentifikasi pola-pola dominan dalam penggunaan bahasa dan strategi retorika politik. Ditemukan bukti-bukti bahwa politisi menggunakan berbagai teknik linguistik untuk mempengaruhi opini publik, memperkuat citra mereka, dan mempromosikan agenda politik mereka. Penelitian juga telah menghasilkan rumusan model wacana khas politik di Indonesia. Model tersebut merupakan interelasi (irisan) antara fungsi bahasa sebagai alat interaksi dan menjaga hubungan baik (fungsi pragmatik), fungsi bahasa sebagai alat kekuasaan (fungsi politik), dan fungsi bahasa sebagai alat untuk mendeseminasikan keyakinan (fungsi ideologis). Model retorika politik khas Indonesia tersebut dicirikan oleh, (1) kecenderungan untuk menggunakan diksi yang bermakna sarkastik, melecehkan, membuli, menyudutkan, menyatakan yang sebaliknya, dan apriori; (2) kebenaran realistis dikalahkan oleh kebenaran praktis, (3) hilangnya sikap empati, penghargaan, dan kesantunan; serta (4) bahasa cenderung digunakan sebagai alat politik, dan bukan sebagai alat interaksi sebagaimana dimaksud dalam teori kesantunan berbahasa.
Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | Agus Setyonegoro |
Date Deposited: | 08 Jul 2025 04:28 |
Last Modified: | 08 Jul 2025 04:28 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/81982 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |