Gusmarta, Gusmarta (2025) Implementasi Teknik Pursed Lips Breathing Terhadap Frekuensi Pernapasan Dan Saturasi Oksigen Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis Di Ruang Paru RSUD Raden Mattaher Jambi. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
Cover KIAN_G1B224029 GUSMARTA.pdf Download (19kB) |
![]() |
Text
Abstrak KIAN_G1B224029 GUSMARTA.pdf Download (113kB) |
![]() |
Text
Bab 1 KIAN_G1B224029 GUSMARTA.pdf Download (145kB) |
![]() |
Text
Bab 5 KIAN_G1B224029 GUSMARTA.pdf Download (13kB) |
![]() |
Text
Dapus KIAN_G1B224029 GUSMARTA.pdf Download (138kB) |
![]() |
Text
Pengesahan KIAN_G1B224029 GUSMARTA.pdf Download (485kB) |
Abstract
ABSTRAK Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sebagai kondisi paru-paru yang heterogen akibat kelainan pada saluran napas (bronkitis, bronkiolitis) dan/atau alveoli (emfisema) yang menyebabkan obstruksi aliran udara yang persisten. Pasien dengan PPOK akan mengeluhkan sesak napas (dyspnea), bunyi napas wheezing, rasa sesak di dada, kelelahan, keterbatasan aktivitas, dan/atau batuk dengan atau tanpa produksi dahak, serta dapat mengalami peristiwa pernapasan akut yang ditandai dengan memburuknya gejala pernapasan secara tiba-tiba yang disebut eksaserbasi, yang memerlukan tindakan pencegahan dan terapi khusus. Upaya pencegahan dan mengurangi gejala yang timbul pada penderia PPOK dapat dilakukan dengan cara pengobatan farmakologis dan non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat diberikan pada pasien PPOK ialah terapi latihan pernafasan pursed lips breathing. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain laporan kasus (case report). Subyek penelitian yang digunakan adalah 1 pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Diruang Rawat Inap Paru RSUD Raden Mattaher Jambi. Penelitian ini menggunakan alat ukur oxymetri sebagai instumen penelitian untuk mengukur tingkat saturasi oksigen dan jam digital untuk menghitung frekuensi pernapasan selama 1 menit. Analisa data yang dilakukan menggunakan analisis dekriptif dengan melihat frekuensi pernapasan dan nilai saturasi oksigen dari hari pertama sebelum dilakukan pursed lips breathing sampai hari terakhir setelah dilakukan intervensi. Terdapat perubahan frekuensi pernafasan dan peningkatan saturasi oksigen pada pasien, dimana pada hari pertama RR 25x/i dan menurun menjadi 23x/i dan saturasi oksigen pada pasien berada di nilai 95% dan meningkat menjadi 98% setelah 3 hari menerapkan terapi. Terapi pursed-lip breathing (PLB) terbukti dapat membantu meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan frekuensi pernapasan pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), meskipun perbaikan tersebut juga dipengaruhi oleh penatalaksanaan farmakologis, termasuk bronkodilator dan oksigen tambahan. Kata Kunci : Frekuensi Pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Pursed Lips Breathing, Saturasi Oksigen. xv ABSTRACT Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a heterogeneous lung condition caused by abnormalities in the airways (bronchitis, bronchiolitis) and/or alveoli (emphysema), which result in persistent airflow obstruction. Patients with COPD typically experience shortness of breath (dyspnea), wheezing breath sounds, chest tightness, fatigue, limited activity tolerance, and coughing with or without sputum production. They may also encounter acute respiratory episodes marked by a sudden worsening of respiratory symptoms, known as exacerbations, which require specific prevention and treatment efforts. Efforts to prevent and reduce symptoms in COPD patients can be achieved through both pharmacological and non-pharmacological treatments. One non-pharmacological therapy that can be administered to COPD patients is pursed-lip breathing (PLB) training. This scientific paper was designed using a case report approach. The subject was selected from one patient diagnosed with COPD in the Pulmonary Inpatient Ward at Raden Mattaher General Hospital, Jambi. An oximeter was utilized as the research instrument to measure oxygen saturation levels, and a digital clock was used to count the respiratory rate over one minute. Data analysis was conducted descriptively by observing changes in respiratory rate and oxygen saturation from the first day before PLB therapy was applied until the last day of intervention. There was a noticeable improvement in the patient’s respiratory rate and oxygen saturation: on the first day, the respiratory rate was 25 breaths per minute, which decreased to 23 breaths per minute, and oxygen saturation increased from 95% to 98% after three days of therapy. PLB therapy was effective in enhancing oxygenation and reduce respiratory rate in COPD patients, though improvements were also influenced by pharmacological support, including bronchodilators and oxygen supplementation. Keywords: Respiratory Rate, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), Pursed Lips Breathing, Oxygen Saturation.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Respiratory Rate, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), Pursed Lips Breathing, Oxygen Saturation. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan |
Depositing User: | GUSMARTA |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 07:23 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 07:23 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/82003 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |