Tradisi Slametan Kematian 7 Hari Masyarakat Jawa di Desa Nagasari Mestong Jambi

Purnomo, Budi and Kurniawanti, Merci Robbi and Waluyo, Bagus Tri (2025) Tradisi Slametan Kematian 7 Hari Masyarakat Jawa di Desa Nagasari Mestong Jambi. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
ABSTRAK BAGUSS.pdf

Download (109kB)
[img] Text
BAB 1 BAGUS .pdf

Download (345kB)
[img] Text
BAB V BAGUS.pdf

Download (140kB)
[img] Text
coverr bagus.pdf

Download (115kB)
[img] Text
DAPUSS BAGUS.pdf

Download (185kB)
[img] Text
Skripsi full Bagus Tri Waluyo A1A221036.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHANN BAGUS.pdf

Download (203kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Tradisi Slametan Kematian 7 Hari adalah kebiasaan masyarakat Desa Nagasari untuk memperingati kepergian seseorang yang telah meninggal tepat pada hari ketujuh. Tradisi ini dibawa oleh masyarakat Jawa melalui program transmigrasi pada tahun 1970. Tradisi ini memiliki makna penting dalam memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum, mendoakan roh yang telah meninggal, dan memperkuat ikatan sosial di antara keluarga dan komunitas. Slametan 7 hari juga dianggap sebagai masa transisi bagi roh, di mana doa-doa dipanjatkan untuk kebaikan mereka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari 4 tahapan penelitian yakni Heuristik, Kritik Sumber Interpretasi dan Historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Awal mula tradisi slametan kematian 7 hari masyarakat Desa Nagasari, Prosesi tradisi slametan kematian 7 hari masyarakat Desa Nagasari, dan Nilai-Nilai yang terkandung dalam tradisi slametan kematian 7 hari masyarkat Desa Nagasari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi slametan kematian 7 hari merupakan warisan budaya yang telah dilestarikan secara turun-temurun. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat ikatan sosial, solidaritas, dan dukungan emosional di antara anggota masyarakat. Tradisi ini juga mengandung makna spiritual dan sosial yang mendalam, seperti nilai gotong royong, kebersamaan , penghormatan terhadap orang yang sudah meninggal, dan rasa syukur.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah
Depositing User: BAGUS TRI WALUYO
Date Deposited: 09 Jul 2025 03:35
Last Modified: 09 Jul 2025 03:35
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/82452

Actions (login required)

View Item View Item