Angraini, Synta (2025) PENANGANAN FELINE IMMUNODEFICIENCY VIRUS (FIV) PADA KUCING DI KLINIK HEWAN KHJ SOLO. D3 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTAK.pdf Restricted to Repository staff only Download (194kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Repository staff only Download (159kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (110kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Restricted to Repository staff only Download (108kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (133kB) |
![]() |
Text
KTI LENGKAP.pdf Restricted to Repository staff only Download (856kB) |
![]() |
Text
PENGESAHAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (330kB) |
Abstract
Feline immunodeficiency virus (FIV) merupakan penyakit yang disebabkan oleh retroviridae genus lentivirus. Virus ini mirip dengan HIV (human immunodeficiency virus karena menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Fase infeksi FIV ada 3 yaitu fase akut (primer), subklinis dan terminal. FIV dapat menular secara horizontal melalui saliva, cairan tubuh, serta dapat juga secara vertikal dari induk kucing ke anak. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui penanganan dan pengobatan kucing yang terinfeksi FIV). Metode diagnosa yang digunakan meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang berupa hematologi rutin, dan radiologi, serta rapid test kit. Hasil pemeriksaan hematologi kucing Morlin mengalami peningkatan pada MCH dan MCHC. Pemeriksaan radiologi menunjukan kondisi thorax normal. Pada hasil pemeriksaan rapid test kit combo FIV, FeLV hasil menunjukan kucing Morlin positif FIV. Terapi yang diberikan pada kucing Morlin secara peroral berupa antivirus, racikan mukolitik dan antihistamin, terapi suportif yaitu immune boosters dan pemberian obat mukolitik secara inhalasi serta pemberian obat topikal yaitu salep anti jamur. Kucing Morlin di rawat inap untuk diberikan perawatan secara intensif selama 7 (tujuh) hari hingga kucing morlin membaik. Hasil pengobatan selama 7 (tujuh) hari menunjukan terjadi perubahan eksudat hidung mulai berkurang dan kucing Morlin diperbolehkan menjalani rawat jalan dengan diberikan obat berupa antivirus, mukolitik, antibiotik, immune boosters dan salep anti jamur.
Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Kesehatan Hewan |
Depositing User: | Synta Angraini |
Date Deposited: | 09 Jul 2025 07:00 |
Last Modified: | 09 Jul 2025 07:00 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/82515 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |